Target dan realisasi MEF TNI 2024 (Minimum Essential Force) menunjukkan masih adanya jarak antara rencana pembangunan kekuatan pokok minimum dan capaian aktual di lapangan.
Berdasarkan data Kementerian Pertahanan, target pemenuhan MEF pada 2024 ditetapkan sebesar 100%. Namun, realisasi hingga akhir tahun tersebut baru mencapai 64,87%.
Kinerja ini menandai peningkatan yang relatif lambat dalam lima tahun terakhir. Pada 2020, target MEF TNI ditetapkan 72% dengan realisasi 62,3%.
Tahun berikutnya, target meningkat menjadi 79%, tetapi realisasi tetap stagnan di angka 62,3%. Pada 2022, realisasi naik tipis menjadi 63,48% dari target 86%. Kemudian pada 2023, capaian mencapai 65,45% dari target 93%.
Tren tersebut menunjukkan bahwa percepatan pemenuhan MEF TNI masih menghadapi tantangan, baik dalam hal pengadaan alutsista, modernisasi sistem pertahanan, maupun efisiensi anggaran.
MEF (Minimum Essential Force) sendiri dicanangkan pada tahun 2007 oleh Pemerintah Indonesia pada masa kepemimpinan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono. Program ini merupakan amanat pembangunan nasional di bidang pertahanan dan keamanan yang bertujuan untuk melakukan modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia agar memiliki kekuatan pokok minimum yang memadai dalam menjaga kedaulatan negara. (RK/D-1)
(Baca: Jumlah Tentara Indonesia 2024 Berdasarkan Matra, Didominasi Angkatan Darat)