Pada 2023, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Beberapa provinsi mencatat luas area terbakar yang sangat besar.
Kalimantan Selatan menjadi provinsi dengan karhutla terluas pada tahun itu, mencapai 190.394,58 hektare. Wilayah ini menjadi salah satu pusat kebakaran hutan paling parah di Indonesia, yang diduga disebabkan oleh kombinasi faktor iklim kering dan aktivitas manusia.
Kalimantan Tengah berada di posisi kedua dengan total area hutan dan lahan terbakar seluas 165.896,44 hektare. Papua Selatan menyusul dengan kebakaran melanda area seluas 150.813,34 hektare.
Selain itu, Sumatera Selatan mencatat kebakaran seluas 132.082,86 hektare, menjadikannya salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang terdampak parah oleh karhutla. Lalu, Kalimantan Barat juga melaporkan kebakaran dengan total area terbakar mencapai 111.848,43 hektare.
Tidak hanya di pulau-pulau besar, provinsi-provinsi di Nusa Tenggara juga mengalami karhutla yang signifikan. Nusa Tenggara Timur melaporkan kebakaran dengan luas 102.536,89 hektare, sementara di Nusa Tenggara Barat, area yang terbakar mencapai 66.716,43 hektare.
Di Pulau Jawa, Jawa Timur menjadi provinsi dengan kebakaran hutan dan lahan terluas, yakni 49.498,32 hektare. Meskipun luasannya lebih kecil bila dibandingkan dengan wilayah Kalimantan atau Sumatera, ancaman kebakaran di Jawa tetap mengkhawatirkan.
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa karhutla menjadi masalah serius yang melanda berbagai wilayah di Indonesia pada 2023. Provinsi-provinsi di Kalimantan mendominasi daftar wilayah terdampak terparah, dengan ratusan ribu hektare lahan terbakar yang memengaruhi lingkungan dan kesehatan masyarakat. (RK/D-1)
Berikut luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia pada 2023 berdasarkan provinsi:
- Kalimantan Selatan: 190.394,58
- Kalimantan Tengah: 165.896,44
- Papua Selatan: 150.813,34
- Sumatera Selatan: 132.082,86
- Kalimantan Barat: 111.848,43
- Nusa Tenggara Timur: 102.536,89
- Nusa Tenggara Barat: 66.716,43
- Jawa Timur: 49.498,32
- Maluku: 45.999,39
- Kalimantan Timur: 39.494,41
- Sulawesi Tenggara: 18.736,47
- Jawa Barat: 11.524,80
- Sulawesi Tengah: 10.844,28
- Jawa Tengah: 9.965,59
- Riau: 7.267,03
- Jambi: 6.539,68
- Lampung: 6.506,67
- Sulawesi Selatan: 6.489,26
- Sumatera Barat: 4.885,13
- Kepulauan Bangka Belitung: 4.752,98
- Papua Tengah: 2.593,91
- Sulawesi Utara: 2.531,44
- Sulawesi Barat: 2.132,31
- Sumatera Utara: 2.113,75
- Bali: 2.011,27
- Aceh: 1.936,86
- Kalimantan Utara: 796,36
- Papua Pegunungan: 787,11
- Kepulauan Riau: 724,26
- Gorontalo: 666,33
- Papua: 604,01
- Maluku Utara: 542,18
- Papua Barat Daya: 504,24
- Papua Barat: 259,03
- Di Yogyakarta: 119,91
- Bengkulu: 75,94
- Banten: 1,01
- DKI Jakarta: –
(Baca: Luas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Indonesia pada 2014-2023)
Comments 3