Setara institute mengeluarkan hasil penelitian terbarunya yang terkait dengan tingkat toleransi di Indonesia. Penelitian tersebut mengatakan bahwa terdapat peningkatan skor toleransi di Indonesia, yaitu 5,06 pada 2023 dari sebelumnya 5,03 pada 2022. Peningkatan yang terjadi menunjukkan bahwa terdapat upaya perbaikan yang terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia di berbagai kota.
Penelitian yang dilakukan oleh Setara institute menunjukkan bahwa Singkawang merupakan kota paling toleran di Indonesia karena memiliki skor 6,5, sedangkan Bekasi berada di posisi kedua dengan skor 6,46. Skor ini menggambarkan keseriusan pemerintah dalam memperjuangkan nilai-nilai toleransi di kotanya.
Tidak hanya dua kota tersebut, Salatiga juga menunjukkan skor yang baik dalam toleransi, yaitu 6,45. Posisi berikutnya diikuti oleh Manado (6,4) dan Semarang (6,23).
Rentang skor yang digunakan oleh Setara institute adalah 0-7 dengan 0 skor paling rendah dan 7 skor paling tinggi. Penilaian dilakukan dengan menilai 8 indikator, yaitu rencana pembangunan, kebijakan diskriminatif, peristiwa intoleransi, dinamika masyarakat sipil, pernyataan pejaba terkait isu toleransi, tindakan nyata terkait toleransi, heteroginitas keagamaan penduduk, dan inklusi sosial keagamaan.
Masing-masing indikator akan diberi penilaian berdasarkan sumber data yang diperoleh dari BPS, Komnas Perempuan, data Setara Institute, dan dua referensi media terpilih. Selain data yang telah ada, penelitian juga dilakukan dengan memberikan kuisioner self assessment kepada seluruh pemerintah kota. (IMR/D-2)
(Baca: Mayoritas Masyarakat Indonesia Pandang Paus Fransiskus sebagai Tokoh Agama Global)
Comments 2