Mayoritas masyarakat Indonesia menaruh kekhawatiran terhadap rencana penulisan ulang sejarah Indonesia. Kekhawatiran tersebut berangkat dari dugaan bahwa proses ini berpotensi menghapus sebagian catatan sejarah nasional yang selama ini dikenal publik.
Survei Litbang Kompas mencatat, 86,4% responden mengaku khawatir terhadap rencana tersebut. Sebaliknya, 12,5% menyatakan tidak khawatir, sementara 1,1% memilih tidak memberikan jawaban.
Meski rasa khawatir cukup dominan, sebagian besar responden masih menaruh kepercayaan pada materi sejarah nasional yang diajarkan di sekolah. Sebanyak 76,7% responden percaya pada kebenaran cerita sejarah yang mereka terima di bangku sekolah, 21,5% tidak percaya, dan 1,8% tidak tahu. Dari segi akurasi, 57,8% menilai materi sejarah tersebut akurat, 38,5% menganggapnya tidak akurat, dan 3,7% tidak tahu.
Sikap publik terhadap rencana penulisan ulang pun terbelah. Sebanyak 55,4% responden menyatakan setuju, sementara 42,9% tidak setuju, dan 1,7% tidak memberikan pendapat.
Survei ini dilakukan oleh Litbang Kompas pada 14–17 Juli 2025 terhadap 512 responden di 64 kota dan 38 provinsi, dengan tingkat kepercayaan 95% serta margin of error ±4,25% dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.(NKR/D-1)
(Baca : Penanganan Korupsi di Indonesia 2025, KPK Selamatkan Rp394,2 Miliar Uang Negara)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.