Presiden Prabowo Subianto menargetkan peningkatan jumlah penerima program makan bergizi gratis dalam lima tahun ke depan. Target ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025.
Pada 2025, jumlah penerima program ini diproyeksikan mencapai 17,89 juta orang. Targetnya meningkat signifikan pada tahun berikutnya, menjadi 46,39 juta orang pada 2026. Angka ini terus bertambah menjadi 64,94 juta orang pada 2027, lalu naik lagi menjadi 73,86 juta orang pada 2028. Pada 2029, jumlah penerima diperkirakan mencapai 92,78 juta orang.
Program makan bergizi gratis menyasar ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, serta anak sekolah dari tingkat PAUD hingga SMA atau sederajat. Santri di pesantren dan sekolah keagamaan lainnya juga termasuk dalam daftar penerima manfaat.
Pemerintah menekankan pentingnya pelibatan petani, peternak, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam rantai pasok bahan pangan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan distribusi yang lebih efisien dan ketersediaan pangan yang cepat di setiap daerah.
“Kondisi ini perlu didukung dengan sistem pengadaan yang sederhana, efektif, dan terstandar, sehingga keterlibatan pelaku ekonomi lokal dapat terjadi dengan tetap menjamin kualitas bahan pangan yang diperoleh,” demikian tertulis dalam RPJMN 2025-2029. (NKR/D-1)
(Baca: Indikator Politik: Publik Puas dengan Program Makan Bergizi Gratis)
“Jelajahi data dengan lebih mudah dan cepat! Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya, download aplikasinya di sini!”