Tingkat golongan putih (golput) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 mencapai 42,48%, menjadikannya angka golput tertinggi sejak Pilkada 2004.
Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, dari 8,21 juta pemilih tetap, sebanyak 3,4 juta orang tidak menggunakan hak pilihnya.
Angka ini jauh melampaui tingkat golput pilkada sebelumnya. Pada Pilkada 2004, tingkat golput berada di angka 30%, sedangkan pada 2007 meningkat menjadi 34,59%.
Pada Pilkada 2012 putaran pertama, angka golput mencapai 35,4%, meskipun sedikit menurun menjadi 33,2% di putaran kedua. Penurunan signifikan terjadi pada Pilkada 2017, dengan tingkat golput sebesar 22%.
Namun, pada Pilkada Jakarta 2024, angka golput kembali melonjak hingga 42,48%, mencatatkan rekor baru. Hal ini menempatkan jumlah golput sebanyak 3,4 juta orang lebih tinggi dibandingkan perolehan suara pasangan pemenang Pramono Anung-Rano Karno, yang hanya meraih 2,18 juta suara. (RK/D-1)
(Baca: Hasil Pilkada Jakarta 2024, Mas Pram-Si Doel Menang Satu Putaran)