Pulau Sumatra menjadi salah satu wilayah dengan kehilangan hutan terbesar di Indonesia pada 2024. Berdasarkan laporan Kementerian Kehutanan, luas deforestasi Sumatra 2024 mencapai 78.030,6 hektare.
Angka itu 44,48 persen dari total deforestasi netto nasional yang sebesar 175.437,7 hektare. Angka ini juga menunjukkan tekanan terhadap kawasan hutan Sumatra masih cukup tinggi.
Bila dilihat per provinsi, Riau menjadi daerah dengan tingkat kehilangan hutan terbesar. Pada 2024, provinsi tersebut mencatat deforestasi seluas 29.702,1 hektare, hampir setara 38 persen dari total deforestasi di Sumatra.
Urutan kedua ditempati oleh Aceh dengan deforestasi mencapai 11.208,5 hektare. Sementara itu, Jambi berada pada posisi ketiga dengan total kehilangan hutan seluas 8.290,6 hektare.
Sumatra Utara menyusul dengan 7.034,9 hektare, dan Sumatra Barat sebesar 6.634,2 hektare. Kepulauan Bangka Belitung berada di bawahnya dengan luas deforestasi 5.664,1 ha.
Tren deforestasi ini perlu menjadi perhatian khusus mengingat sebagian besar provinsi dengan kehilangan hutan terbesar juga tercatat sebagai wilayah yang mengalami banjir bandang pada akhir November ini. Perlu dipahami bahwa pengendalian deforestasi, terutama di kawasan hulu sungai, dapat berperan penting dalam mengurangi risiko bencana di masa depan.
Restorasi dan penguatan perlindungan kawasan hutan menjadi langkah yang semakin mendesak agar Sumatra tidak sekadar menjadi penyumbang deforestasi nasional, tetapi kembali berfungsi sebagai benteng ekologis sekaligus pengatur tata air alami. (RK/D-1)
Daftar Sebaran Deforestasi per Provinsi di Sumatra pada 2024
- Riau: 29.702,1 ha
- Aceh: 11.208,5 ha
- Jambi: 8.290,6 ha
- Sumatra Utara: 7.034,9 ha
- Sumatra Barat: 6.634,2 ha
- Kepulauan Bangka Belitung: 5.664,1 ha
- Bengkulu: 4.874,5 ha
- Sumatra Selatan: 4.027,1 ha
- Kepulauan Riau: 381,4 ha
- Lampung: 213,2 ha
(Baca: Luas Deforestasi di Indonesia 2024 Tembus 175 Ribu Hektare, Riau Teratas)













