Total emisi karbon dioksida (CO2) dari konsumsi energi di seluruh dunia mencapai 35,49 miliar ton pada 2024. Data tersebut dirilis oleh Energy Institute dalam laporan Statistical Review of World Energy 2025.
Jika dilihat berdasarkan negara, China dan Amerika Serikat masih menjadi dua negara penghasil CO2 terbesar 2024, dengan kontribusi yang mencapai hampir separuh total emisi global.
China menempati peringkat pertama sebagai negara penghasil emisi CO2 terbesar dengan total 11,17 miliar ton atau setara 31,48 persen dari total global. Sementara itu, Amerika Serikat berada di posisi kedua dengan emisi sebesar 4,62 miliar ton atau sekitar 13,01 persen dari total emisi dunia pada 2024.
India menyusul di urutan ketiga dengan total emisi 2,95 miliar ton, berkontribusi sekitar 8,32 persen terhadap total global. Rusia berada di posisi keempat dengan 1,68 miliar ton atau 4,74 persen, diikuti Jepang yang mencatatkan emisi 1,01 miliar ton atau 2,83 persen.
Dari kawasan Asia Tenggara, Indonesia menempati posisi keenam dalam daftar negara penghasil CO2 terbesar 2024. Total emisi karbon dari energi yang dihasilkan Indonesia mencapai 746,9 juta ton, atau sekitar 2,10 persen dari total emisi global.
Di bawah Indonesia, Iran menghasilkan emisi CO2 sebesar 709 juta ton atau 2,00 persen dari total global, disusul Arab Saudi dengan 636,4 juta ton atau 1,79 persen.
Sementara itu, dua negara industri besar lain, Korea Selatan dan Jerman, juga masuk dalam daftar sepuluh besar dengan total masing-masing 594,8 juta ton (1,68 persen) dan 569,7 juta ton (1,61 persen). (RK/D-1)
(Baca: Kapasitas Kilang Minyak Terbesar di Dunia 2024 Berdasarkan Negara)