Masalah finansial masih menjadi tembok penghalang utama bagi generasi muda dalam melanjutkan pendidikan tinggi. Survei Deloitte: 2024 Gen Z and Millennial Survey mencatat bahwa sebanyak 39 persen responden Gen Z tidak meneruskan kuliah karena alasan ekonomi.
Di luar faktor keuangan, sebanyak 34 persen responden mengaku terhalang oleh urusan keluarga atau persoalan pribadi. Sementara 26 persen lainnya memilih belajar secara mandiri, di luar sistem pendidikan formal. Bagi mereka, kebebasan dalam menentukan jalur belajar lebih menarik dibanding keterikatan akademik.
Pilihan pendidikan nonformal juga mengemuka. Sebanyak 25 persen Gen Z lebih tertarik mengikuti program vokasi, magang, atau pelatihan kerja. Sedangkan 21 persen responden merasa tidak cocok dengan sistem perkuliahan tradisional dan sama banyaknya yang mengaku khawatir dengan utang pendidikan.
Alasan lain yang muncul adalah keinginan menjadi wirausaha. Sekitar 19 persen responden menyatakan lebih memilih membangun bisnis sendiri daripada melanjutkan kuliah. Sementara 16 persen lainnya menilai materi perkuliahan tidak lagi relevan dengan realitas dunia kerja dan teknologi yang berkembang cepat.
Survei Deloitte ini melibatkan 23.482 responden dari 44 negara, terdiri dari 14.751 Gen Z dan 8.731 milenial. Pengumpulan data dilakukan secara daring antara 25 Oktober hingga 24 Desember 2024, ditambah dengan wawancara mendalam yang berlangsung hingga Januari 2025.(NKR/D-1)
(Baca: Daftar Provinsi dengan Biaya Kuliah Termahal di Indonesia 2024)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.