Di lereng Kashmir yang diselimuti kabut pagi, dentuman kembali menggelegar. Bukan untuk merayakan kemerdekaan atau kemenangan, melainkan tanda bahwa luka lama antara India dan Pakistan kembali menganga.
Pada 7 Mei 2025, India meluncurkan serangan udara bertajuk Operasi Sindoor ke sembilan lokasi di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan. Pemerintah India mengklaim serangan ini menargetkan infrastruktur kelompok bersenjata sebagai balasan atas serangan di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 wisatawan Hindu.
Namun, menurut keterangan Pakistan, serangan tersebut menghantam wilayah sipil—termasuk masjid dan sekolah—yang mengakibatkan 31 warga sipil tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Sebagai balasan, Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima jet tempur India dan melancarkan serangan artileri di sepanjang Garis Kontrol (Line of Control/LoC). Serangan itu kembali menimbulkan korban jiwa di kedua sisi perbatasan.
Luka Lama yang Tak Pernah Kering
Konflik India–Pakistan bukan hal baru. Sejak pemisahan India dan Pakistan pada 1947, wilayah Kashmir menjadi sumber utama perselisihan. Kala itu, penguasa Kashmir memutuskan bergabung dengan India, yang kemudian memicu perang pertama antara kedua negara.
Sejak saat itu, telah terjadi beberapa konflik besar, termasuk Perang India–Pakistan 1965, Perang 1971, dan Konflik Kargil pada 1999. Situasi memanas kembali pada 2019 ketika India mencabut status khusus Jammu dan Kashmir yang sebelumnya memberi wilayah tersebut otonomi. Keputusan itu memicu protes luas dan meningkatkan ketegangan dengan Pakistan.
Kini, dengan kedua negara memiliki senjata nuklir, dunia khawatir situasi dapat meningkat menjadi perang terbuka. Komunitas internasional menyerukan penahanan diri, tetapi kenyataan di lapangan berbeda. Warga sipil terus menjadi korban dari konflik yang tak kunjung usai.
Kehidupan dalam Bayang-Bayang Perang
Di desa-desa kecil sepanjang LoC, kehidupan warga berlangsung dalam ketakutan. Anak-anak tidak berani pergi ke sekolah, petani takut ke ladang, dan keluarga hidup dalam kecemasan setiap saat.
Sementara para pemimpin membicarakan strategi dan tindakan balasan, rakyat biasa justru menanggung beban terberat. Mereka kehilangan rumah, keluarga, dan rasa aman. Pertanyaan mereka sederhana: kapan perdamaian datang?
Konflik India–Pakistan bukan semata urusan teritorial atau politik, melainkan juga tentang kemanusiaan—tentang kehidupan yang hancur dan harapan yang padam. Selama kedua negara belum menemukan jalan damai yang adil dan berkelanjutan, dentuman senjata akan terus bergema di langit Kashmir, mengingatkan kita semua akan harga yang harus dibayar saat diplomasi gagal. (IMR/D-2)
(Baca Juga: Pihak yang Berpotensi Melakukan Kekerasan terhadap Jurnalis Indonesia pada 2024)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.