Setelah pelantikannya pada 20 Januari 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung mengimplementasikan kebijakan imigrasi yang menuai kontroversi. Dalam pidato pelantikannya, Trump mengumumkan deklarasi darurat nasional di sepanjang perbatasan AS-Meksiko dan berjanji akan mengerahkan pasukan militer untuk mengatasi masuknya imigran ilegal.
Imigran Ilegal di Amerika Serikat Terus Bertambah
Pengetatan kebijakan masuk Amerika Serikat bagi imigran yang dikeluarkan oleh Trumph bukan tanpa alasan. Berdasarkan data yang dihimpun dari pew research, jumlah imigran ilegal di Amerika Serikat terus meningkat sepanjang tahun. Bahkan, jumlah imigran ilegal sempat mencapai puncaknya pada tahun 2010, yaitu mencapai 11,4 juta orang.
Jika dilihat trennya, jumlah imigran ilegal yang masuk Amerika Serikat cukup fluktuatif. Misalnya, jumlah imigran ilegal pada 2010 mencapai 11,4 juta orang, kemudian menjadi 11 juta orang pada 2015, 10,2 juta orang pada 2020, dan kembali meningkat menjadi 11 juta orang pada 2022. Meski alami penurunan, jumlah imigran ilegal cenderung banyak dan terus bertambah.
Paket Kebijakan Imigran Lainnya
Jumlah imigran yang telah mencapai lebih dari 11 juta orang pada tahun 2022 membuat Trump menghidupkan kembali kebijakan “Remain in Mexico” yang mengharuskan para migran menunggu proses suaka mereka di wilayah Meksiko. Kebijakan ini bertujuan untuk menekan arus migrasi dan memperketat pengawasan perbatasan.
Tak hanya itu, Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif yang membatasi imigrasi, salah satunya dengan membatalkan program yang mempermudah imigran memasuki Amerika Serikat secara legal melalui pengaturan janji temu via ponsel pintar. Sebagai bagian dari kebijakan ini, lebih dari selusin diplomat senior nonpartisan diminta untuk mundur, dalam upaya menggantikan pejabat pemerintah dengan para loyalis yang lebih setia kepada pemerintahannya.
Perubahan Besar
Kebijakan ini menandakan perubahan besar dalam pendekatan imigrasi Amerika Serikat. Fokus utama kebijakan baru ini adalah memperkuat kontrol perbatasan dan membatasi akses bagi imigran dengan harapan dapat menurunkan jumlah imigran ilegal yang memasuki Amerika Serikat. (IMR/D-2)
(Baca juga: Donald Trump Bawa Amerika Serikat Keluar dari WHO: Dampak pada Kesehatan Global)