Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Senin (19/5/2025) dibuka menguat di level 7.113,44 atau naik 6,91 poin dibandingkan penutupan sebelumnya, Kamis (16/5/2025), berdasarkan data RTI Business. Namun, indeks sempat turun dan menyentuh level terendah harian di 7.085,97 tak lama setelah pembukaan.
Pelemahan indeks terjadi seiring koreksi pada sejumlah sektor, terutama sektor barang konsumsi (FMCG) yang melemah 0,47 persen. Sektor keuangan juga turun 0,45 persen, diikuti oleh sektor teknologi yang melemah 0,23 persen, serta sektor properti yang terkoreksi 0,15 persen.
Meski demikian, analis memperkirakan IHSG masih berpotensi menguat sepanjang hari. Analis BNI Sekuritas memproyeksikan indeks akan bergerak positif dengan target level resisten di kisaran 7.150. Sentimen positif datang dari optimisme terhadap pemulihan ekonomi Tiongkok. Data penjualan ritel dan produksi industri Tiongkok secara tahunan (year to date/YTD) diperkirakan menunjukkan tren peningkatan, yang berpotensi mendukung pergerakan pasar saham di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Namun, analis Pilarmas Investindo Sekuritas mengingatkan adanya tekanan eksternal yang bisa memengaruhi pasar. Salah satunya adalah penurunan peringkat utang Amerika Serikat oleh Moody’s, dari Aaa menjadi Aa1. Penurunan tersebut didorong kekhawatiran terhadap peningkatan defisit dan total utang pemerintah AS yang bisa mengurangi daya tarik investor global terhadap aset-aset berbasis dolar. (FRP/D-2)
(Baca Juga: Jumlah Penerima Program Makan Bergizi Gratis Capai 2,05 Juta Orang)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.
Penulis: Fauzian Rizqi P
Editor: Imam Fachdrian Rachmat