Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkoreksi pada perdagangan Selasa (22/4/2025). Tekanan teknikal dan sentimen global menjadi dua faktor utama yang membebani pergerakan indeks hari ini.
Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, menyebutkan bahwa indikator Stochastic RSI telah membentuk pola death cross di area overbought. Hal ini menandakan potensi koreksi jangka pendek secara teknikal. Selain itu, mayoritas indeks saham global, termasuk di Wall Street dan Eropa, ditutup melemah pada perdagangan sebelumnya, memberikan tekanan psikologis bagi pelaku pasar domestik.
“IHSG diproyeksikan bergerak di kisaran support 6.370–6.400 dengan resistance di area 6.500,” ujar Valdy, dikutip dari Bisnis.com.
Sikap hati-hati investor juga dipengaruhi oleh belum jelasnya arah kebijakan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat. Ketidakpastian tersebut mendorong pelaku pasar untuk bersikap wait and see.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Nico, menyatakan bahwa IHSG masih berpotensi melemah secara terbatas. Ia memperkirakan pergerakan indeks akan berada dalam kisaran support 6.400 dan resistance 6.510.
Dalam kondisi pasar yang bergejolak ini, saham-saham defensif seperti PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Astra International Tbk. (ASII), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) menjadi pilihan utama investor. Ketiga saham tersebut dinilai memiliki fundamental kuat dan relatif tahan terhadap fluktuasi pasar.
Para analis merekomendasikan investor untuk tetap berhati-hati dan mengedepankan strategi akumulasi bertahap pada saham berfundamental solid guna menghadapi potensi koreksi lanjutan. (IMR/D-2)
(Baca juga: Data PHK Februari 2025, Jawa Tengah dan Riau Catat Angka Tertinggi)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.
Comments 1