Belum lama ini Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis data mengenai pertumbuhan ekonomi masyarakat berdasarkan kelas ekonominya. BPS membagi kelas ekonomi masyarakat berdasarkan pengeluarannya, di antaranya kelompok miskin sebesar < Rp582.932/kapita/bulan, kelompok rentan miskin Rp582.932-Rp874.398/kapita/bulan, kelompok menuju kelas menengah Rp874.398-2.040.262/kapita/bulan.
Lalu, kelompok menengah Rp2.040.262-Rp9.909.844/kapita/bulan dan kelompok kelas atas Rp9.909.844/kapita/bulan. Menariknya, data yang dikeluarkan oleh BPS menunjukkan bahwa terdapat tren penurunan kelompok ekonomi menengah di Indonesia sejak pandemi covid-19.
Persentase penduduk kelas menengah di Indonesia sebelum pandemi covid-19 ialah 21,45% atau setara dengan 57,33 juta penduduk Indonesia. Jumlah tersebut kemudian menurut setelah pandemi covid-19 menjadi 19,82% atau setara dengan 53,83 juta penduduk. Kondisi ini terus memburuk sehingga pada 2022 terdapat 18,06% penduduk kelas menengah di Indonesia.
Meski perekonomian Indonesia mulai pulih dari pandemi covid-19, persentase penduduk kelas menengah tetap mengalami penurunan yang siginifikan. Pada 2023 terdapat 17,44% atau setara dengan 48,27 juta penduduk yang berada di kelas menengah.
Bukannya makin membaik, kondisi ini justru memburuk pada 2024. Ini terlihat dari jumlah penduduk kelas menengah yang terus berkurang menjadi 17,13% atau 47,85 juta penduduk Indonesia yang berada di kelas menengah.
Jumlah tersebut menunjukkan bahwa 47,85 juta penduduk Indonesia saat ini berada di kelas menengah. Pengeluaran 47,85 juta penduduk Indonesia juga berada di rentang Rp2.040.262-9.909.844/kapita/bulan. (IMR/D-2)
Comments 5