Berdasarkan data dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), anggaran untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) mengalami fluktuasi sejak 2008 hingga 2024.
Pada PON 2008, anggaran yang dialokasikan mencapai Rp4,5 triliun, menjadi salah satu yang terbesar pada saat itu. Namun, pada PON 2012, anggaran turun signifikan menjadi Rp3,1 triliun, dan angka ini bertahan hingga PON 2016 dengan besaran yang sama, yaitu Rp3,1 triliun.
Peningkatan drastis terjadi pada PON 2021, dengan anggaran melonjak hingga Rp10,4 triliun. PON ini digelar di Papua dan membutuhkan persiapan infrastruktur besar-besaran, yang mungkin menjelaskan kenaikan signifikan pada anggarannya.
Namun, pada PON 2024, anggaran kembali turun menjadi Rp3,7 triliun, mendekati besaran anggaran pada PON 2012 dan 2016, meskipun masih lebih tinggi daripada keduanya. Secara keseluruhan, tren anggaran PON menunjukkan fluktuasi, dengan PON 2021 sebagai puncak tertinggi dalam hal pengeluaran, disusul oleh penurunan kembali pada PON 2024.
Sebagai informasi, anggaran penyelenggaraan PON dialokasikan untuk berbagai aspek penting guna memastikan kelancaran acara dan pemenuhan kebutuhan para atlet serta pelaksana. Secara umum, penggunaan anggaran PON mencakup beberapa kategori utama, di antaranya pembangunan dan perbaikan infrastruktur, pengadaan peralatan dan fasilitas olahraga, serta operasional dan logistik. (RK/D-1)
(Baca: Jadwal Liga Champions 2024/2025)
Comments 1