Pada 2023, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 4.940 kejadian bencana alam di Indonesia. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 39,39% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencatat 3.544 bencana.
Jenis bencana yang paling sering terjadi pada 2023 adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dengan 1.802 insiden. Bencana banjir menyusul dengan 1.170 kejadian, diikuti oleh cuaca ekstrem (1.155 kejadian) dan tanah longsor (579 kejadian).
Indonesia juga menghadapi 168 kasus kekeringan, serta 31 gempa bumi dan 31 insiden gelombang pasang/abrasi sepanjang tahun. Erupsi gunung api terjadi sebanyak empat kali, salah satunya di Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Bencana-bencana ini menyebabkan dampak yang signifikan, termasuk 267 korban jiwa, 5.785 orang terluka, dan 33 orang dinyatakan hilang. Selain itu, sekitar 9 juta orang terdampak dan terpaksa mengungsi akibat bencana alam tersebut.
Kerusakan infrastruktur juga cukup besar, dengan 34.832 rumah rusak dan 877 fasilitas umum, seperti sekolah, tempat ibadah, serta fasilitas kesehatan, turut terdampak.
Dengan peningkatan frekuensi bencana ini, BNPB menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana di masa depan. (RK/D-1)
(Baca: Kabupaten/Kota dengan Risiko Bencana Paling Rendah di Indonesia pada 2023)
Comments 1