Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, hingga 12 Oktober 2025, sejumlah gunung berapi di Indonesia masih menunjukkan aktivitas erupsi yang cukup tinggi.
Dalam catatan tersebut, Gunung Semeru di Jawa Timur menempati posisi pertama sebagai gunung paling aktif di Indonesia 2025, dengan total 2.609 kali letusan yang tercatat sepanjang tahun.
Aktivitas Gunung Semeru terus menjadi perhatian utama karena intensitas erupsinya yang konsisten hampir setiap tahun. Meskipun sebagian besar letusan berskala kecil hingga sedang, lontaran abu vulkanik kerap memengaruhi wilayah di sekitar Lumajang dan Malang.
Di posisi kedua, Gunung Ibu di Maluku Utara mencatat 2.372 kali letusan. Gunung ini termasuk dalam kategori sangat aktif dan telah mengalami fase erupsi berkepanjangan selama beberapa tahun terakhir. Sementara itu, Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur menyusul di peringkat ketiga dengan 693 kali letusan.
Adapun gunung aktif lainnya yang tercatat oleh PVMBG antara lain Gunung Dukono dengan 500 kali letusan, Gunung Ili Lewotolok sebanyak 288 kali, dan Gunung Marapi di Sumatera Barat dengan 108 kali letusan. Di bawahnya, Gunung Raung (47 kali), Gunung Dempo (5 kali), serta Gunung Karangetang (1 kali) juga menunjukkan aktivitas erupsi dalam skala lebih rendah.
Tingginya jumlah letusan di beberapa wilayah menegaskan bahwa Indonesia, yang berada di jalur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire), tetap menjadi salah satu negara dengan aktivitas vulkanik paling intens di dunia. Kondisi ini menuntut kewaspadaan tinggi, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lereng gunung berapi aktif.
Dengan total erupsi terbanyak, Gunung Semeru masih menjadi gunung paling aktif di Indonesia 2025 per 12 Oktober berdasarkan data PVMBG ESDM. Aktivitas vulkanik yang terus terjadi menjadi pengingat penting akan perlunya kesiapsiagaan dan edukasi bencana bagi masyarakat di kawasan rawan erupsi. (RK/D-1)
(Baca: Letusan Gunung Terdahsyat di Dunia Sepanjang Sejarah)