Menurut survei Katadata Insight Center (KIC), 64,7 persen responden di Indonesia mengaku pernah menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Sementara itu, 35,3 persen responden menyatakan belum pernah menggunakan teknologi ini.
Mayoritas pengguna AI, yakni 81,2 persen, memanfaatkannya untuk mencari informasi. Selain itu, 46,7 persen menggunakan AI untuk belanja online, dan 44,8 persen memakainya untuk mengedit foto atau video. AI juga dimanfaatkan untuk navigasi perjalanan (34,9 persen) dan menerjemahkan bahasa (34,6 persen).
Sebanyak 25,7 persen responden mengandalkan AI untuk mendengarkan musik dan menonton film, sementara 19,2 persen menggunakannya untuk mengelola email. Adapun 19,1 persen responden memanfaatkan AI untuk mengatur jadwal dan pengingat.
Layanan pelanggan juga menjadi salah satu alasan penggunaan AI dengan 14,7 persen responden, diikuti pengelolaan kesehatan (12,8 persen) dan keperluan lainnya (0,6 persen).
Dari sisi intensitas, 77,8 persen responden mengaku sering atau bahkan setiap hari menggunakan AI. Sementara itu, 11,2 persen menggunakannya seminggu sekali dan 11 persen jarang atau hanya seminggu hingga sebulan sekali.
Survei ini dilakukan secara tatap muka di 38 provinsi pada 25 September–15 November 2024. Jumlah responden sebanyak 1.255 orang, terdiri atas 50,4 persen perempuan dan 49,6 persen laki-laki. Mayoritas responden adalah generasi milenial (44,4 persen) dan berasal dari kelompok sosial ekonomi C (58,2 persen). (RK/D-1)
(Baca: 7 Generative AI Paling Banyak Digunakan di Dunia)