Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 2.086 kejadian bencana alam yang melanda Indonesia sepanjang 1 Januari hingga 31 Desember 2024. Dari total itu, banjir menjadi momok utama dengan 1.078 insiden.
Di peringkat kedua, cuaca ekstrem menyumbang 448 kejadian, disusul kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 335 kejadian, serta tanah longsor yang tercatat 133 kali.
Kekeringan dan gempa bumi juga tercatat dengan jumlah masing-masing 54 dan 19 kali. Sementara itu, gelombang pasang/abrasi terjadi 14 kali dan erupsi gunung api sebanyak lima kali.
Dampak dari bencana ini tak main-main. Sebanyak 489 orang meninggal dunia dan 58 orang dinyatakan hilang. Lebih dari 6,3 juta orang terpaksa mengungsi atau mengalami penderitaan, sementara 11.538 lainnya terluka.
Di sisi lain, ribuan rumah dan fasilitas juga terkena dampak bencana alam. Total 60.430 rumah terdampak, dengan rincian 38.277 rusak ringan, 12.288 rusak sedang, dan 9.865 rusak berat. Selain itu, sebanyak 952 fasilitas umum turut rusak, terdiri atas 518 satuan pendidikan, 388 rumah ibadah, dan 46 fasilitas pelayanan kesehatan. (EO/D-1)
Berikut jumlah bencana alam di Indonesia 2024 berdasarkan jenisnya:
- Banjir: 1.078 kejadian
- Cuaca ekstrem: 448 kejadian
- Karhutla: 335 kejadian
- Tanah longsor: 133 kejadian
- Kekeringan: 54 kejadian
- Gempa bumi: 19 kejadian
- Gelombang pasang/abrasi: 14 kejadian
- Erupsi gunung api: 5 kejadian
- Tsunami: 0 kejadian
Berikut korban bencana alam di Indonesia 2024:
- Meninggal: 489
- Hilang: 58
- Menderita dan mengungsi: 6.357.341
- Luka-luka: 11.538
Berikut dampak bencana alam di Indonesia 2024:
Total Rumah Rusak: 60.430
- Rusak ringan: 38.277
- Rusak sedang: 12.288
- Rusak berat: 9.865
Total Falitas Rusak: 952
- Satuan Pendidikan: 518
- Rumah Ibadah: 388
- Fasilitas Pelayanan Kesehatan: 46
Penulis: Elsa Oktavia
Editor: Raka Maheswara
Comments 2