Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi Temanggung 2024 mencapai 8.995,05 ton. Dari total tersebut, kopi robusta menjadi varietas yang paling banyak dihasilkan, yaitu sebesar 8.368,96 ton, sedangkan kopi arabika berkontribusi sebesar 626,09 ton.
Bila dilihat dari wilayahnya, Kecamatan Gemawang tercatat sebagai penyumbang terbesar dengan total produksi 1.563,2 ton. Seluruhnya berasal dari kopi jenis robusta.
Disusul Kandangan yang menghasilkan 1.499,85 ton, yang juga seluruhnya robusta. Kecamatan Candiroto menempati posisi ketiga dengan total 1.166,01 ton, terdiri atas 1.136,9 ton robusta dan 29,11 ton arabika.
Selain tiga kecamatan utama tersebut, kontribusi besar juga datang dari Bejen dengan total 944,76 ton, Kaloran (778,37 ton), dan Jumo (670,5 ton). Sementara itu, wilayah seperti Wonoboyo menunjukkan karakter produksi lebih beragam, menghasilkan 502,4 ton robusta dan 148,76 ton arabika, total 651,16 ton.
Beberapa kecamatan lain dengan produksi di bawah 500 ton antara lain Pringsurat (598 ton), Tretep (394,1 ton), dan Kranggan (236,07 ton). Adapun sentra kopi arabika murni terdapat di Kledung, dengan total produksi 167,5 ton, seluruhnya berasal dari varietas arabika.
Secara keseluruhan, dominasi robusta dalam produksi kopi Temanggung 2024 menunjukkan arah pengembangan yang masih kuat di sektor perkebunan rakyat, terutama di wilayah dataran menengah. Sementara itu, arabika yang tumbuh di kawasan lebih tinggi seperti Kledung dan Wonoboyo memperkaya profil rasa kopi khas Temanggung yang dikenal di pasar domestik maupun ekspor. (RK/D-1)
Daftar Produksi Kopi Temanggung 2024 per Kecamatan:
- Gemawang: 1.563,2 ton (1.563,20 ton robusta, – ton arabika)
- Kandangan: 1.499,85 ton (1.499,85 ton robusta, – ton arabika)
- Candiroto: 1.166,01 ton (1.136,90 ton robusta, 29,11 ton arabika)
- Bejen: 944,76 ton (943,50 ton robusta, 1,26 ton arabika)
- Kaloran: 778,37 ton (769,37 ton robusta, 9 ton arabika)
- Jumo: 670,5 ton (670,50 ton robusta, – ton arabika)
- Wonoboyo: 651,16 ton (502,40 ton robusta, 148,76 ton arabika)
- Pringsurat: 598 ton (598 ton robusta, – ton arabika)
- Tretep: 394,1 ton (353,60 ton robusta, 40,5 ton arabika)
- Kranggan: 236,07 ton (236,07 ton robusta, – ton arabika)
- Kledung: 167,5 ton (– ton robusta, 167,5 ton arabika)
- Bansari: 93,64 ton (1,66 ton robusta, 91,98 ton arabika)
- Ngadirejo: 66,85 ton (2,61 ton robusta, 64,24 ton arabika)
- Kedu: 57 ton (57 ton robusta, – ton arabika)
- Parakan: 32,8 ton (5,82 ton robusta, 26,98 ton arabika)
- Selopampang: 20,86 ton (10,79 ton robusta, 10,07 ton arabika)
- Tembarak: 18,96 ton (5,76 ton robusta, 13,2 ton arabika)
- Tlogomulyo: 15,82 ton (3,43 ton robusta, 12,39 ton arabika)
- Bulu: 15,47 ton (4,37 ton robusta, 11,1 ton arabika)
- Temanggung: 4,13 ton (4,13 ton robusta, – ton arabika)
(Baca: 10 Negara Tujuan Utama Ekspor Kopi Indonesia Semester I 2025, Amerika Serikat Jadi Pasar Terbesar)