Anggaran DPR dalam RAPBN 2026 tercatat sebesar Rp9,9 triliun. Jumlah tersebut menurun tipis 0,64 persen dari outlook 2025 yang sebesar Rp9,96 triliun.
Meski demikian, alokasi untuk tahun depan masih berada pada level tertinggi jika dibandingkan dengan realisasi anggaran DPR sepanjang 2021 hingga 2024.
Kenaikan signifikan terlihat pada outlook 2025. Saat itu, belanja DPR melonjak 67,58 persen dibanding realisasi 2024 yang hanya Rp5,94 triliun.
Lompatan ini membuat alokasi tahun 2025 menjadi yang terbesar dalam lima tahun terakhir, sebelum sedikit terkoreksi pada RAPBN 2026.
Jika ditelusuri lebih jauh, struktur belanja DPR terbagi menjadi dua kategori utama. Pertama, program penyelenggaraan lembaga legislatif dan alat kelengkapan. Kedua, dukungan manajemen.
Pada 2026, porsi belanja terbesar justru dialokasikan untuk dukungan manajemen yang mencapai Rp4,22 triliun. Angka itu naik signifikan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,18 triliun.
Sementara itu, alokasi untuk penyelenggaraan lembaga legislatif dan alat kelengkapan turun menjadi Rp5,68 triliun, dari sebelumnya Rp6,79 triliun pada outlook 2025.
Tren historis menunjukkan adanya fluktuasi dalam lima tahun terakhir. Pada 2021, realisasi belanja DPR tercatat Rp5,42 triliun, lalu naik tipis menjadi Rp5,60 triliun pada 2022.
Tahun berikutnya, anggaran meningkat ke Rp6,02 triliun, sebelum kembali menurun ke Rp5,95 triliun pada 2024. Perubahan yang paling drastis terjadi pada 2025 dengan lonjakan anggaran hampir Rp4 triliun dibanding tahun sebelumnya. (RK/D-1)
(Baca: Gaji dan Tunjangan DPR 2025: Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR RI)