Tingkat kemiskinan di Indonesia menunjukkan tren penurunan dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin secara nasional terus menyusut dari 10,19% pada September 2020 menjadi 8,47% pada Maret 2025. Selaras dengan itu, jumlah absolut penduduk miskin juga turun, dari 27,55 juta menjadi 23,85 juta orang dalam periode yang sama.
Perlahan namun konsisten, penurunan ini mencerminkan dampak positif dari berbagai kebijakan sosial dan ekonomi yang diterapkan pemerintah pascapandemi. Setelah sempat melonjak pada masa pandemi, tingkat kemiskinan kembali berada dalam tren menurun sejak Maret 2021.
Pada Maret 2022, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 9,54%, kemudian turun menjadi 9,36% pada Maret 2023. Setahun berselang, angka ini kembali menyusut menjadi 9,03% dan akhirnya menembus angka 8,47% pada Maret 2025.
Jumlah penduduk miskin juga mengalami penurunan signifikan. Jika pada September 2020 jumlahnya masih 27,55 juta jiwa, maka per Maret 2025 hanya tersisa 23,85 juta jiwa. Penurunan ini mencerminkan bahwa bukan hanya persentase, tetapi juga secara absolut, jumlah masyarakat miskin Indonesia terus menurun.
Namun demikian, tantangan ke depan masih besar. Penurunan angka kemiskinan harus dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup, daya beli, dan akses masyarakat terhadap pendidikan serta layanan kesehatan. Stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan juga menjadi faktor penting yang dapat menjaga tren ini tetap positif.(NKR/D-1)
(Baca : Jumlah Penduduk Miskin Indonesia 2024 Berdasarkan Pulau)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.