Jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mencatatkan angka tertinggi sepanjang sejarah operasionalnya pada 2024. Menurut data PT MRT Jakarta, total penumpang sepanjang tahun lalu mencapai 40,82 juta orang, naik 21,85 persen dibandingkan 2023 yang mencatatkan 33,5 juta penumpang.
Kenaikan ini melanjutkan tren positif dalam tiga tahun terakhir sejak pandemi Covid-19. Jumlah penumpang MRT Jakarta sempat menyentuh titik terendah pada 2021 dengan hanya 7,19 juta pengguna. Namun, angka tersebut terus meningkat seiring pemulihan mobilitas masyarakat di Ibu Kota.
Dengan total penumpang tersebut, rata-rata pengguna MRT Jakarta sepanjang 2024 tercatat sebanyak 111.534 orang per hari. Capaian ini melampaui target harian yang ditetapkan perusahaan, yakni 92.000 penumpang.
Peningkatan jumlah penumpang disebut tidak lepas dari peran sejumlah stasiun yang mencatat volume keterangkutan tinggi. Stasiun-stasiun tersebut antara lain Dukuh Atas BNI, Bundaran HI Bank DKI, Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, Senayan Mastercard, dan Istora Mandiri.
PT MRT Jakarta menyebut faktor-faktor seperti integrasi antarmoda, keberadaan gedung perkantoran dan pusat gaya hidup di sekitar stasiun, serta program kolaboratif dengan mitra sebagai pendorong utama lonjakan jumlah pengguna.
PT MRT Jakarta menargetkan jumlah penumpang mencapai 41 juta orang pada 2025. Artinya, rata-rata harian diproyeksikan meningkat menjadi sekitar 115.000 penumpang per hari. (RK/D-1)
(Baca: 10 Stasiun Tujuan Terpadat Selama Angkutan Lebaran 2025)