Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada level 6.270, naik sekitar 5 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level 5.968. Kenaikan ini melampaui level resistance yang diprediksi sejumlah analis pasar.
Tim Riset CGS International Sekuritas memperkirakan level resistance IHSG berada di kisaran 6.091 hingga 6.215. Sementara itu, BNI Sekuritas memperkirakan level resistance IHSG pada rentang 6.100–6.200.
Penguatan IHSG pagi ini didorong oleh sentimen positif terkait penundaan pengenaan tarif impor resiprokal oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, selama 90 hari. Penundaan tersebut diumumkan sekitar 13 jam setelah kebijakan tarif baru mulai diberlakukan terhadap puluhan negara mitra dagang.
Kebijakan ini dinilai memberi ruang bagi negara-negara terdampak, termasuk Indonesia, untuk melakukan negosiasi lebih lanjut terkait besaran tarif tersebut. Pelaku pasar menyambut baik langkah ini sebagai sinyal meredanya ketegangan dagang global.
Sehari sebelumnya, IHSG ditutup melemah cukup dalam di level 5.968. Koreksi tajam tersebut dipicu oleh kekhawatiran pasar atas dampak pengenaan tarif impor AS yang dapat memicu inflasi serta meningkatkan risiko resesi global. (FRP/D-2)
(Baca juga: Indonesia tidak Balas Tarif Tambahan dari Amerika Serikat)
Penulis: Fauzian Rizqi Pramanda
Editor: Imam Fachdrian Rachmat
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.