Prediksi IHSG hari ini, Selasa (8/4/2025), menjadi perhatian investor setelah libur panjang Lebaran. Namun, alih-alih euforia pascalibur, bursa diperkirakan dibuka melemah akibat tekanan eksternal, terutama dari wacana tarif impor Donald Trump.
Mantan Presiden AS itu baru saja menyuarakan rencana pengenaan tarif 60 persen untuk barang dari China dan 10 persen secara global. Wacana ini menciptakan ketidakpastian di pasar global, termasuk pasar saham Indonesia.
Prediksi IHSG Hari Ini Usai Libur Lebaran
Sejumlah analis memperkirakan IHSG hari ini berpotensi terkoreksi karena aksi ambil untung dan sentimen global yang negatif. Apalagi, sebelum libur panjang, indeks sudah sempat mencatatkan kenaikan signifikan.
“Pasar cenderung volatile usai libur. Ditambah lagi ada sentimen negatif dari rencana tarif Trump yang bisa menekan pasar negara berkembang,” ujar M Alfatih, analis dari Samuel Sekuritas (dikutip dari Kontan.co.id).
BEI pun telah bersiap mengantisipasi potensi penurunan signifikan dengan membuka opsi trading halt dan memperlebar batas auto reject bawah (ARB) dari 15 persen menjadi 20 persen.
Saham yang Berpotensi Tekanan dan Naik Hari Ini
Saham-saham sektor ekspor seperti otomotif dan manufaktur diprediksi terkena tekanan, termasuk:
-
ASII (Astra International)
-
UNTR (United Tractors)
Namun, saham defensif berbasis konsumsi domestik dan ritel justru dinilai masih punya ruang gerak positif, seperti:
-
MAPI (Mitra Adiperkasa)
-
ICBP (Indofood CBP)
-
BMRI (Bank Mandiri) – tetap menarik untuk jangka panjang karena fundamentalnya kuat.
Rekomendasi Saham Hari Ini & Strategi Investor
Bagi investor jangka panjang, momen koreksi bisa menjadi peluang untuk akumulasi bertahap. Namun, untuk jangka pendek, disarankan menghindari aksi spekulatif.
“Investor disarankan untuk wait and see. Fokus pada saham blue chip dan sektor yang tidak terpapar langsung dengan ketegangan dagang,” ujar Aria Santoso dari CGS-CIMB Sekuritas.
Kesimpulan: IHSG Hari Ini Masih Ditentukan Sentimen Eksternal
Dengan belum dibukanya perdagangan hari ini, arah IHSG masih bersifat prediktif. Namun, kehati-hatian tetap menjadi kunci, terutama dengan adanya ketidakpastian dari Amerika Serikat menjelang pemilu dan dinamika ekonomi global lainnya.
Investor sebaiknya terus memantau data-data ekonomi terbaru serta laporan keuangan kuartal I/2025 yang akan mulai dirilis dalam beberapa minggu ke depan. (IMR/D2)
(Baca juga: Indonesia tidak Balas Tarif Tambahan dari Amerika Serikat)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.