Donald John Trump, yang lahir di Queens, New York, pada 14 Juni 1946, adalah tokoh kontroversial dan ikonik dalam dunia politik Amerika Serikat.
Kiprahnya dalam Pilpres AS, terutama selama pemilu 2016 dan 2020, membuat Trump menjadi salah satu presiden paling terkenal dalam sejarah politik AS.
Sebelum masuk ke dunia politik, Trump sudah sukses sebagai pengusaha dan tokoh media.
Awal Karier dan Sukses Bisnis Donald Trump
Ayahnya, Fred Trump, adalah pengembang real estate sukses yang memberikan inspirasi bagi Donald Trump untuk melanjutkan bisnis keluarga. Pada 1971, ia mengambil alih perusahaan tersebut dan menggantinya menjadi Trump Organization.
Bisnis real estate Trump mencakup proyek besar seperti hotel, kasino, dan lapangan golf, menjadikan Trump ikon dalam bisnis properti. Kesuksesan bisnisnya juga terlihat dari buku best-seller-nya, The Art of the Deal, yang mengukuhkan reputasinya sebagai pengusaha ulung.
Trump Masuk ke Dunia Politik: Pilpres AS 2016
Perjalanan politik Trump dimulai saat ia memenangkan nominasi Partai Republik dalam Pilpres AS 2016, mengalahkan Hillary Clinton dengan mayoritas suara di Electoral College meski kalah dalam perolehan suara populer.
Slogannya, Make America Great Again, menjadi simbol kampanyenya yang menarik banyak pendukung.
Kebijakan-Kebijakan Kontroversial Trump sebagai Presiden AS
Selama masa jabatannya, Trump membuat sejumlah kebijakan besar, termasuk reformasi pajak dan pengurangan peraturan federal.
Ia juga mendukung kebijakan proteksionis dengan mengenakan tarif impor pada berbagai produk. Kebijakan perdagangan Trump berdampak signifikan pada hubungan dagang AS, terutama dengan negara-negara seperti Meksiko, Kanada, dan Tiongkok.
Dalam kebijakan luar negeri, keputusan kontroversial Trump memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel ke Yerusalem serta melakukan negosiasi damai antara Israel dan negara-negara Timur Tengah.
Pada 2018, ia juga bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dalam pertemuan bersejarah.
Kontroversi dalam Kepemimpinan Donald Trump
Tahun-tahun terakhir pemerintahan Trump menghadapi banyak kritik, terutama dalam menangani pandemi covid-19 yang menewaskan lebih dari 400.000 orang di AS. Meskipun program pemerintahannya, Operation Warp Speed, membantu pengembangan vaksin, responsnya terhadap pandemi sering dianggap tidak memadai.
Kontroversi lainnya terkait Pilpres AS 2020, di mana Trump kalah dari Joe Biden namun mengklaim adanya kecurangan pemilu. Protes dari pendukungnya memuncak pada peristiwa 6 Januari 2021, yang mengakibatkan penyerbuan Capitol AS. Tindakannya pada hari tersebut membuatnya dimakzulkan oleh DPR untuk kedua kalinya.
Donald Trump dan Masa Depan Politik di Pilpres AS
Meskipun kepemimpinannya berakhir dengan kontroversi, pengaruh Donald Trump dalam politik AS masih kuat. Terbukti, Trump kini kembali memenangi Pilpres 2024 AS meski belum diumumkan secara resmi. Trump yang berpasangan dengan D Vance unggul suara elektoral atas Kamala Harris. Hingga Sabtu (9/12), Trump unggul 312 suara elektoral berbanding 226. (RK/D-1)