Dalam kurun waktu setahun terakhir, Indonesia mencatat perkembangan positif dalam penurunan angka kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin secara nasional terus menurun, dari 9,03% pada Maret 2024 menjadi 8,47% pada Maret 2025.
Dalam angka absolut, jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 1,37 juta orang, dari 25,22 juta menjadi 23,85 juta. Penurunan ini mengindikasikan bahwa berbagai kebijakan penanggulangan kemiskinan, seperti bantuan sosial dan program padat karya, mulai menunjukkan hasil.
Namun, dinamika yang berbeda terjadi antara wilayah perkotaan dan perdesaan, menunjukkan bahwa tantangan kemiskinan di kedua wilayah ini tidak sepenuhnya sama.
Di perkotaan, persentase penduduk miskin sempat turun signifikan dari 7,09% (Maret 2024) menjadi 6,66% (September 2024), tetapi kemudian mengalami kenaikan tipis menjadi 6,73% pada Maret 2025.
Kenaikan ini patut diwaspadai, karena dapat dipicu oleh tingginya biaya hidup di kota, urbanisasi yang meningkatkan tekanan populasi, atau ketidakstabilan lapangan kerja sektor informal.
Sementara itu, di perdesaan, penurunan kemiskinan berjalan lebih stabil, dari 11,79% (Maret 2024) menjadi 11,03% (Maret 2025). Konsistensi ini didukung oleh program-program berbasis pertanian, seperti bantuan pupuk, alat pertanian, serta pembangunan infrastruktur pedesaan yang memperlancar distribusi hasil produksi.
Jika dilihat secara keseluruhan, penurunan kemiskinan di Indonesia dalam satu tahun terakhir patut diapresiasi. Namun, pemerintah perlu memperhatikan kembali faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan perkotaan sedikit meningkat di awal 2025, seperti kenaikan harga properti, pengangguran terselubung, atau ketimpangan akses ekonomi. Di sisi lain, keberhasilan penurunan kemiskinan di perdesaan dapat menjadi pembelajaran untuk memperkuat program serupa di wilayah lain.
Dengan terus memantau tren ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai target pembangunan berkelanjutan dalam mengurangi kemiskinan secara lebih merata dan berkelanjutan.(NKR/D-1)
(Baca: 10 Provinsi dengan Kasus Perceraian karena Judi 2024 Terbanyak di Indonesia)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.