Insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam menambah daftar panjang kecelakaan kapal laut di Indonesia. Kapal yang membawa 53 penumpang, 12 anak buah kapal (ABK), dan 22 unit kendaraan itu dilaporkan tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB. Hingga kini, tercatat 30 penumpang selamat, enam orang ditemukan meninggal dunia, dan 29 lainnya masih dalam pencarian.
Peristiwa ini kembali menyoroti tingginya angka kecelakaan kapal laut di Indonesia. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, sepanjang 2024 terjadi 128 kejadian kecelakaan kapal. Angka ini meningkat signifikan, sekitar 37,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan 93 insiden serupa.
Secara bulanan, kecelakaan paling banyak terjadi pada Agustus dengan 22 kasus, disusul Desember (21 kejadian), dan September (16 kejadian). Sementara itu, November mencatat insiden paling sedikit, yaitu tiga kejadian.
Kecelakaan kapal laut di Indonesia pada 2024 menunjukkan tren yang fluktuatif. Pada awal tahun, insiden meningkat hingga Maret, kemudian menurun pada April dan Mei. Namun, lonjakan kembali terjadi pada Agustus, sebelum menurun di Oktober dan November, dan kembali meningkat pada akhir tahun.
Dari aspek penyebab, faktor teknis menjadi pemicu utama dengan 60 kejadian, diikuti oleh faktor alam sebanyak 59 kejadian. Sementara itu, faktor manusia tercatat sebagai penyebab paling sedikit, yakni sembilan kejadian.(NKR/D-1)
(Baca : Data Pekerja Anak di Indonesia 2024)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.