Menurut data dari Economist Intelligence Unit (EIU), kinerja demokrasi Indonesia mengalami penurunan pada 2023. Hal ini terlihat dari skor indeks demokrasi yang turun menjadi 6,53 poin dari 6,71 poin pada tahun 2022.
Secara umum, tren indeks demokrasi Indonesia menunjukkan penurunan dalam 10 tahun terakhir. Pada 2015, skor indeks demokrasi Indonesia mencapai puncak dengan 7,03 poin, tetapi sejak itu terus mengalami penurunan hingga tahun lalu.
Penurunan ini juga berdampak pada peringkat global kinerja demokrasi Indonesia. Pada 2023, Indonesia turun ke peringkat ke-56 dari peringkat ke-54 pada tahun sebelumnya.
Indeks demokrasi versi EIU ini didasarkan pada lima indikator. Pada 2023, indikator dengan skor tertinggi ialah proses pemilu dan pluralisme dengan 7,92 poin, diikuti oleh fungsi pemerintahan dengan 7,86 poin. Indikator partisipasi politik memiliki skor 7,22 poin, kebebasan sipil mencatatkan 5,29 poin, dan budaya politik memiliki skor 4,38 poin.
EIU menggunakan skala 1-10 poin untuk mengukur indeks ini, dengan kategori demokrasi penuh (8-10 poin), demokrasi cacat (6-8 poin), rezim hibrida (4-6 poin), dan rezim otoriter (0-4 poin). (RK/D-1)
Comments 6