Mayoritas masyarakat tidak melakukan upaya khusus untuk tetap dapat merayakan Lebaran. Berdasarkan jajak pendapat Litbang Kompas pada 4-7 Maret 2025 terhadap 532 responden dari 38 provinsi, sebanyak 59,6% responden menyatakan tidak mengupayakan hal apa pun.
Sebagian masyarakat berusaha menambah penghasilan dengan membuka usaha musiman saat Ramadan, seperti berjualan takjil dan kue kering. Sebanyak 22,6% responden memilih cara ini untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Selain itu, ada yang memilih meminjam uang kepada saudara atau teman, yakni sebanyak 7,6% responden.
Beberapa orang mengandalkan aset mereka untuk mendapatkan dana tambahan. Sebanyak 5,2% responden menggadaikan barang berharga seperti emas, kendaraan, atau tanah. Sementara itu, 1,1% responden menjual aset seperti perhiasan, ternak, atau kendaraan.
Sebagian kecil lainnya mengakses pinjaman dari lembaga keuangan formal. Sebanyak 3,9% responden memilih meminjam dari bank atau koperasi. Namun, hanya 0,2% yang mengaku meminjam melalui pinjaman online atau rentenir.
Jajak pendapat ini dilakukan oleh Litbang Kompas pada 4-7 Maret 2025 melalui wawancara telepon. Responden dipilih secara acak dari panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi. Metode yang digunakan adalah acak sederhana dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error sebesar ±4,25%. Meskipun demikian, kesalahan di luar penarikan sampel tetap dimungkinkan. (NKR/D-1)
(Baca: Panjang Jalan Nasional di Indonesia Jelang Mudik Lebaran 2025)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.