Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,34% atau turun 24,48 poin ke level 7.232,64 pada perdagangan Kamis (23/1). Setelah sempat menguat di awal sesi, IHSG berbalik melemah akibat aksi jual yang masif, terutama pada sektor properti.
Statistik Perdagangan IHSG
IHSG dibuka di level 7.275,03 dan sempat naik 0,377% pada sesi pagi. Namun, tekanan jual dari investor membuat indeks kehilangan momentum. Berdasarkan data RTI Business, frekuensi transaksi saham mencapai 1,46 juta kali, dengan volume perdagangan mencapai 16,17 miliar lembar saham senilai Rp14,12 triliun. Sebanyak 318 saham melemah, 240 saham menguat, dan 254 saham stagnan.
Properti Jadi Penekan Terbesar
Sektor properti menjadi sektor yang paling tertekan dengan penurunan 2,95%, berdasarkan data Indeks Sektoral IDX-IC. Sektor barang baku juga melemah 1,06%, diikuti sektor industri dan kesehatan yang masing-masing turun 0,75%. Di sisi lain, sektor teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan 0,56%, disusul sektor infrastruktur yang naik 0,33%.
Saham Top Gainers dan Losers
Beberapa saham mencatatkan kinerja positif, seperti DOOH yang naik 26,67%, SONA yang menguat 24,74%, dan POLU yang melonjak 24,54%. Sebaliknya, saham CBDK dan PANI menjadi top losers dengan penurunan masing-masing 19,89% dan 15,21%, diikuti KEJU yang turun 14,59%.
Bursa Asia Bergerak Variatif
Bursa Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Indeks Nikkei di Jepang menguat 0,79% ke level 39.958,87, sementara indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 0,40% ke level 19.700,56. Di sisi lain, indeks Shanghai di China naik 0,51% ke level 3.230,16, sedangkan indeks Strait Times di Singapura menguat 0,67% ke level 3.806,57.
Faktor Penggerak Pasar
Penurunan IHSG ini dipengaruhi oleh sentimen eksternal dan domestik. Penguatan dolar AS mendorong investor asing menarik dana dari pasar saham Indonesia. Selain itu, aksi ambil untung (profit taking) setelah reli enam hari berturut-turut ikut menekan indeks. Faktor global, seperti kemungkinan kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve dan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global, juga menjadi perhatian pelaku pasar.
Proyeksi IHSG Hari Ini
Pada pembukaan perdagangan Jumat (24/1/2025), IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan potensi pelemahan lanjutan. Analis memproyeksikan indeks akan bergerak di level support 7.079 hingga 6.931 dan level resistance 7.341 hingga 7.450. Investor diimbau mencermati saham-saham berkapitalisasi besar dan sektor teknologi yang masih memiliki peluang penguatan. (IMR/D-2)
(Baca juga: Google Didenda Rp202,5 Miliar karena Kasus Monopoli)