Dataloka.id
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Politik

Anggaran Perlinsos 2026 Tembus Rp508 T, Subsidi Energi Masih Dominan

Anggaran perlindungan sosial tahun 2026 dialokasikan sebesar Rp508,2 triliun, mencakup bantuan kebutuhan dasar, layanan kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Peningkatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat sistem jaminan sosial bagi masyarakat.

by Nouvan
19 August 2025
in Politik
Anggaran Perlinsos 2026 Tembus Rp508 T, Subsidi Energi Masih Dominan

Pemerintah menetapkan alokasi anggaran perlindungan sosial sebesar Rp508,2 triliun dalam RAPBN 2026.(Sumber:Freepik.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pemerintah kembali menunjukkan komitmennya dalam melindungi kelompok rentan dengan mengalokasikan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) sebesar Rp508,2 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

READ ALSO

Target dan Realisasi MEF TNI 2024 Belum Tercapai, Capaian Baru 64,87%

Jumlah Korban Palestina 2025 di Jalur Gaza dan Tepi Barat Tembus 66 Ribu Jiwa

Angka ini melonjak 8,6% dibanding outlook APBN 2025 yang sebesar Rp468,1 triliun. Namun, di balik kenaikan ini, pertumbuhan anggaran tahun depan tak sefantastis pada 2020, ketika dana perlinsos membubung 61,5% akibat tekanan pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa besaran anggaran ini mencerminkan upaya serius pemerintah dalam menyalurkan berbagai bantuan sosial kepada masyarakat. “Ini yang merupakan begitu banyak bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers RAPBN 2026, Jumat (15/8).

Subsidi Energi Mendominasi, Bansos Langsung Tak Seberapa

Jika dirinci, alokasi perlinsos 2026 terbagi dalam empat klaster: pemenuhan kebutuhan dasar (Rp315,5 triliun), layanan pendidikan (Rp37,5 triliun), layanan kesehatan (Rp69 triliun), dan pemberdayaan masyarakat (Rp86,2 triliun).

Yang menarik, mayoritas dana perlinsos justru tersedot untuk subsidi energi—terutama BBM, listrik, dan LPG 3kg—yang mencapai Rp210 triliun. Artinya, hampir 41,3% dari total anggaran perlindungan sosial digunakan untuk menahan kenaikan harga energi, bukan langsung ke kantong masyarakat.

Sementara itu, bantuan langsung seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hanya mendapat porsi relatif kecil. PKH, misalnya, hanya dialokasikan Rp28,7 triliun untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM), sedangkan BPNT sebesar Rp43,8 triliun untuk 18,3 juta KPM. Padahal, kedua program ini kerap dianggap sebagai bantuan yang paling langsung menyentuh masyarakat miskin.

Kesehatan dan Pendidikan: Jaminan Sosial vs Kualitas Layanan

Di sektor kesehatan, anggaran terbesar dialokasikan untuk Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JKN) yang mencapai Rp66,5 triliun, mencakup 96,8 juta peserta. Namun, persoalan klasik seperti antrean panjang di fasilitas kesehatan dan minimnya kualitas layanan masih menjadi pekerjaan rumah.

Sementara di pendidikan, Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah menelan Rp32,5 triliun. Pertanyaannya, apakah bantuan ini benar-benar meningkatkan akses dan mutu pendidikan, atau sekadar memenuhi target kuota penerima?

Pemberdayaan atau Beban Fiskal?

Klaster pemberdayaan masyarakat diisi oleh program seperti Subsidi KUR (Rp36,5 triliun) dan subsidi pupuk (Rp49,7 triliun). Di satu sisi, ini bisa mendorong UMKM dan petani. Tapi di sisi lain, subsidi pupuk kerap dikritik karena tidak selalu tepat sasaran, malah kerap dinikmati oleh pelaku usaha besar.

Efektivitas vs Politisasi

Kenaikan anggaran perlindungan sosial patut diapresiasi, tapi efektivitas penyalurannya tetap menjadi tantangan. Sejauh ini, program bansos masih kerap dikaitkan dengan kepentingan politik, terutama di tahun-tahun mendekati pemilu. Selain itu, besarnya porsi subsidi energi—yang notabene lebih banyak dinikmati seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya kelompok miskin—bisa mempertanyakan kembali prioritas pemerintah.(NKR/D-1)

(Baca : Kata yang Paling Banyak Diucapkan Prabowo saat Pidato Kenegaraan 15 Agustus 2025)

Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.

Source: Kemenkeu
Tags: BansosBantuan SosialPerlindungan SosialRAPBN 2026

Related Posts

Target dan Realisasi MEF TNI 2024 Belum Tercapai, Capaian Baru 64,87%
Politik

Target dan Realisasi MEF TNI 2024 Belum Tercapai, Capaian Baru 64,87%

11 October 2025
Jumlah Korban Palestina 2025 di Jalur Gaza dan Tepi Barat Tembus 66 Ribu Jiwa
Global

Jumlah Korban Palestina 2025 di Jalur Gaza dan Tepi Barat Tembus 66 Ribu Jiwa

9 October 2025
Kerugian Negara karena Korupsi 2024 Tembus Rp279 Triliun, Didominasi Kasus Timah
Politik

Kerugian Negara karena Korupsi 2024 Tembus Rp279 Triliun, Didominasi Kasus Timah

4 October 2025
Potensi Kerugian Negara Akibat Korupsi 2024 Melonjak Tajam, Capai Rp279,9 Triliun
Politik

Potensi Kerugian Negara Akibat Korupsi 2024 Melonjak Tajam, Capai Rp279,9 Triliun

4 October 2025
Jumlah Tentara Indonesia 2024 Berdasarkan Matra, Didominasi Angkatan Darat
Politik

Jumlah Tentara Indonesia 2024 Berdasarkan Matra, Didominasi Angkatan Darat

4 October 2025
Jumlah Tersangka Korupsi di Indonesia 2024 Menurut Provinsi
Politik

Jumlah Tersangka Korupsi di Indonesia 2024 Menurut Provinsi

3 October 2025
Next Post
Tren Minum Kopi di Indonesia 2025, Kopi Susu Instan Masih Juara

Tren Minum Kopi di Indonesia 2025, Kopi Susu Instan Masih Juara

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gunung Paling Aktif di Indonesia 2025 per 12 Oktober, Semeru Nomor Satu
Humaniora

Gunung Paling Aktif di Indonesia 2025 per 12 Oktober, Semeru Nomor Satu

12 October 2025
Statistik Patrick Kluivert Bersama Timnas Indonesia, Gagal Lolos Piala Dunia 2026
Sports

Statistik Patrick Kluivert Bersama Timnas Indonesia, Gagal Lolos Piala Dunia 2026

12 October 2025
Jumlah Peserta BPJS Ketenagakerjaan Agustus 2025 Tembus 40,99 Juta Orang, Jakarta Terbanyak
Humaniora

Jumlah Peserta BPJS Ketenagakerjaan Agustus 2025 Tembus 40,99 Juta Orang, Jakarta Terbanyak

12 October 2025
Jumlah Penduduk Kalimantan Utara 2025 Capai 749,4 Ribu Jiwa
Humaniora

Jumlah Penduduk Kalimantan Utara 2025 Capai 749,4 Ribu Jiwa

12 October 2025
Deretan Gempa Terbesar di Filipina, dari Luzon hingga Mindanao
Humaniora

Deretan Gempa Terbesar di Filipina, dari Luzon hingga Mindanao

12 October 2025
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso melantik Ketua DPW LDII 2025-2030 Imam Basori
Berita

Muswil X LDII Jakarta Tunjuk Imam Basori Pimpin Kepengurusan Baru

12 October 2025

Categories

  • Berita
  • Bisnis
  • Ekonomi
  • FinTech
  • Global
  • Hiburan
  • Humaniora
  • Politik
  • Sports
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Tim Kami
  • Iklan
  • Pedoman Pemberitaan
  • Karier

© 2025 Dataloka - Jelajahi Dunia dengan Data. Supported by Ersen Media.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan

© 2025 Dataloka - Jelajahi Dunia dengan Data. Supported by Ersen Media.