Tahun 2024 menjadi saksi melonjaknya anggaran senjata nuklir di berbagai negara. Laporan terbaru dari International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN) mencatat bahwa total belanja global untuk senjata nuklir mencapai US$100,2 miliar atau setara Rp1.633 triliun (dengan kurs Rp16.300 per dolar AS). Angka itu meningkat hampir 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Di tengah sorotan isu iklim dan perdamaian global, Amerika Serikat tetap menjadi negara dengan pengeluaran tertinggi untuk senjata nuklir. Sepanjang 2024, Washington mencatatkan belanja sebesar US$56,8 miliar, atau hampir Rp926 triliun. Jumlah itu sendiri melebihi total pengeluaran gabungan sejumlah negara lain di daftar teratas.
China berada di posisi kedua dengan anggaran sebesar US$12,5 miliar. Di belakangnya, Inggris membuntuti dengan pengeluaran US$10,4 miliar. Tiga kekuatan ini menguasai mayoritas alokasi dana nuklir dunia.
Sementara itu, Rusia menganggarkan US$8,1 miliar, diikuti Prancis yang mencatat belanja US$6,9 miliar untuk kebutuhan arsenal nuklirnya. Negara-negara di kawasan Asia Selatan juga tetap mempertahankan porsi anggarannya. India, misalnya, mengalokasikan sekitar US$2,6 miliar, sementara Pakistan dan Israel masing-masing membelanjakan US$1,1 miliar.
Di ujung daftar, nama Korea Utara tetap muncul, dengan anggaran sekitar US$0,63 miliar atau Rp10,27 triliun, mencerminkan keberadaan program nuklirnya meski dalam skala lebih kecil dibanding negara lain.
(Baca: AS Pemasok Utama Senjata ke Israel, Jerman hingga Italia Juga Terlibat)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.
Comments 1