Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa akses pendidikan anak di Indonesia masih belum merata. Perbedaan itu terlihat dari faktor wilayah tempat tinggal, jenis sekolah yang dipilih, hingga kondisi sosial ekonomi keluarga.
Dari sisi domisili, mayoritas siswa Indonesia tinggal di perkotaan dengan persentase 59,91 persen. Sementara itu, 40,09 persen lainnya berasal dari perdesaan.
Jika dilihat berdasarkan jenis sekolah, sebanyak tiga dari empat siswa menempuh pendidikan di sekolah negeri atau setara 75,90 persen. Adapun 24,10 persen lainnya bersekolah di lembaga swasta.
Perbedaan juga tampak pada jenjang pendidikan. Data BPS menunjukkan 77,59 persen siswa masih berada di tingkat dasar, sedangkan 22,41 persen sudah berada di jenjang menengah.
Faktor ekonomi semakin memperlihatkan ketimpangan. Lebih dari separuh siswa, yaitu 50,64 persen, berasal dari kelompok yang dikategorikan menuju kelas menengah.
Sementara itu, 24,42 persen berasal dari kelompok rentan miskin, 16,52 persen dari kelas menengah, 8,12 persen dari kelompok miskin, dan hanya 0,30 persen yang berasal dari kelompok atas. (RK/D-1)
(Baca: Revitalisasi Sekolah 2025: 10.440 Satuan Pendidikan Diperbaiki di Seluruh Indonesia)