Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, tercatat sebagai daerah dengan risiko banjir terendah di Indonesia pada 2024. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah tersebut memiliki skor Indeks Risiko Bencana (IRB) banjir sebesar 2,47 poin, masuk dalam kategori risiko rendah.
Menyusul di urutan kedua adalah Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, dengan skor IRB 3,73 poin. Sementara itu, Kabupaten Lembata, yang juga berada di NTT, mencatatkan skor 4,33 poin, menempatkannya di peringkat ketiga.
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, berada di posisi berikutnya dengan skor IRB 4,52 poin. Selanjutnya, Kabupaten Manggarai Barat dan Sumba Timur, keduanya di NTT, mencatatkan skor masing-masing 4,61 poin dan 4,76 poin.
Dua kota juga masuk dalam daftar daerah dengan risiko banjir terendah, yakni Kota Kupang (NTT) dengan skor 5,27 poin dan Kota Palu (Sulawesi Tengah) dengan 5,28 poin. Kabupaten Manggarai Timur melengkapi daftar sepuluh besar dengan skor 5,32 poin.
BNPB mengelompokkan IRB banjir ke dalam tiga kategori:
- Risiko rendah: 1,33–5,32 poin
- Risiko sedang: 5,33–11,99 poin
- Risiko tinggi: di atas 12 poin
Dari total 397 kabupaten/kota yang dianalisis BNPB pada 2024, sebanyak 321 daerah diklasifikasikan dalam kategori risiko tinggi banjir. Kemudian, 67 daerah masuk dalam kategori risiko sedang, dan sembilan daerah termasuk kategori risiko rendah.(NKR/D-1)
(Baca : Media Sosial Jadi Sumber Berita Utama Anak Muda di 2025)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.