Di balik layar laptop, seorang mahasiswa tingkat akhir di India tengah sibuk menyusun lamaran kerja. Di belahan lain dunia, seorang lulusan baru di Brasil membandingkan tawaran pekerjaan dari dua perusahaan teknologi. Mereka berasal dari latar belakang berbeda, namun punya satu kesamaan: mencari pekerjaan yang bisa memberikan imbalan paling pasti—gaji.
Laporan Graduate Outlook Survey 2025 yang dirilis CFA Institute mengungkapkan bahwa gaji menjadi faktor utama yang dicari oleh 58% anak muda global dalam memilih pemberi kerja. Angka ini menempatkan aspek finansial di posisi teratas, mengungguli fleksibilitas kerja dan jenjang karier.
Survei ini melibatkan 9.023 responden berusia 18 hingga 25 tahun dari 11 negara, dilakukan secara daring pada 28 Maret hingga 22 April 2025. Mereka adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan tinggi atau baru lulus dalam tiga tahun terakhir.
Namun gaji bukan satu-satunya pertimbangan. Hampir setengah dari responden menempatkan pengaturan kerja yang fleksibel dan jenjang karier yang jelas sebagai prioritas. Persentasenya masing-masing mencapai 49% dan 48%. Disusul kemudian oleh tunjangan (48%), lokasi kerja (33%), serta fasilitas tambahan seperti asuransi kesehatan dan akses kebugaran (31%).
Sekitar 30% anak muda juga menginginkan kesempatan untuk bepergian ke berbagai negara, sementara 23% menganggap lingkungan kerja yang beragam sebagai nilai tambah. Hanya 2% responden yang mengaku tidak memiliki preferensi khusus.
Data ini menggambarkan perubahan lanskap dunia kerja yang semakin kompleks. Di tengah kemajuan teknologi dan mobilitas global, tuntutan terhadap pemberi kerja tidak lagi hanya soal nominal gaji, tetapi juga bagaimana pekerjaan itu dijalani dan berkembang.
Meski begitu, alasan utama di balik pilihan ini tetap berpijak pada hal yang mendasar. CFA Institute mencatat bahwa 54% anak muda menyebut keamanan finansial sebagai motivasi utama mereka dalam membangun kekayaan pribadi.
Dalam keseharian, pilihan itu bisa berarti menerima tawaran kerja dengan gaji stabil, memilih perusahaan dengan sistem kerja hybrid, atau mempertimbangkan jalur karier jangka panjang. Karena bagi sebagian besar dari mereka, pekerjaan bukan sekadar tempat bekerja, tapi pondasi untuk masa depan.(NKR/D-1)
(Baca: Gen Z Indonesia 2024: Makanan dan Internet Menjadi Pengeluaran Terbesar)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.