Survei terbaru dari United Nations Population Fund (UNFPA) menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia memandang dua anak sebagai jumlah ideal dalam sebuah keluarga. Dari total responden, 43 persen laki-laki dan 50 persen perempuan menyatakan pilihan tersebut.
Temuan ini sejalan dengan tren penurunan angka kelahiran di Indonesia yang kembali terlihat pada 2024. Pandangan masyarakat mengenai jumlah anak ideal dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kesehatan hingga kondisi ekonomi rumah tangga.
Selain dua anak, 20 persen laki-laki dan 18 persen perempuan menilai tiga anak adalah jumlah yang pas. Sebagian lainnya menyatakan keinginan untuk memiliki empat anak atau lebih (14% laki-laki dan 6% perempuan), sementara 5 persen laki-laki dan 7 persen perempuan merasa cukup memiliki satu anak saja.
Jumlah yang menyatakan tidak ingin punya anak tergolong kecil, hanya 1 persen pada kedua kelompok gender.
UNFPA menjelaskan bahwa preferensi jumlah anak bisa berubah seiring waktu. Perubahan tersebut kerap kali dipicu oleh dinamika kehidupan, seperti status kesehatan, ekonomi, usia, atau hubungan perkawinan.
Hal ini tercermin dalam survei global yang mencatat 21 persen responden akan mempertimbangkan memiliki lebih banyak anak jika kondisi keuangan mereka membaik.
Survei UNFPA dilakukan bekerja sama dengan YouGov, melibatkan sekitar 14.000 orang dewasa di 14 negara, termasuk Indonesia, Korea Selatan, Thailand, Italia, Hungaria, Jerman, Swedia, Brasil, Meksiko, Amerika Serikat, India, Maroko, Afrika Selatan, dan Nigeria. (NKR/D-1)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.