Kementerian Kesehatan mencatat, prevalensi stroke di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 8,3 per mil dari seluruh populasi, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Angka ini menunjukkan jumlah penderita stroke yang terdiagnosis oleh dokter dari berbagai kelompok usia.
Kelompok lansia berusia 75 tahun ke atas mencatat tingkat prevalensi stroke tertinggi, yakni sebesar 41,3 per mil. Di bawahnya, kelompok usia 65 hingga 74 tahun mencatat angka 35,4 per mil, menjadikannya kelompok kedua dengan prevalensi tertinggi.
Tren menurun terlihat pada kelompok usia yang lebih muda. Rentang usia 55-64 tahun memiliki prevalensi stroke sebesar 23,6 per mil, disusul kelompok 45-54 tahun dengan 8,9 per mil. Sementara itu, kelompok usia 35-44 tahun mencatat angka 2,0 per mil.
Adapun stroke relatif jarang terjadi pada kelompok usia muda. Pada kelompok usia 25-34 tahun, prevalensi hanya 0,5 per mil. Angka itu bahkan lebih rendah di kalangan usia 15-24 tahun, yang hanya sebesar 0,1 per mil.
Dari sisi jenis kelamin, laki-laki tercatat lebih rentan terkena stroke dibanding perempuan. Prevalensi stroke pada pria mencapai 8,8 per mil, sementara pada perempuan berada di angka 7,9 per mil.
Survei SKI 2023 melibatkan 315.646 rumah tangga biasa atau 91,49 persen dari target, serta 284.177 rumah tangga balita atau 92,60 persen dari target. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengukuran fisik, dan pemeriksaan kesehatan. Total individu yang diwawancarai, termasuk balita, mencapai lebih dari 1,19 juta orang. (NKR/D-1)
(Baca: Jawa Tengah Jadi Provinsi dengan Peserta Pemeriksaan Kesehatan Gratis Terbanyak 2025)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.