Dataloka.id
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Humaniora

Perjuangan RA Kartini dan Relevansinya bagi Perempuan Indonesia Masa Kini

Menelusuri jejak RA Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan dan melihat bagaimana semangatnya hidup dalam perjuangan perempuan Indonesia masa kini.

by Imam Fachdrian Rachmat
21 April 2025
in Humaniora
Perjuangan RA Kartini dan Relevansinya bagi Perempuan Indonesia Masa Kini

Repro Negatif. Potret studio Raden Ajeng Kartini dengan orangtuanya, saudara perempuan, dan saudara laki-lakinya. (Sumber: Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen)

Share on FacebookShare on Twitter

READ ALSO

Cara Menjaga Keamanan Data Pribadi di Internet Versi Survei APJII 2025

10 Negara Pemain Judi Online Terbanyak 2025

Lebih dari seabad silam, dari balik tembok pendapa di Jepara, suara perempuan muda bernama Raden Ajeng Kartini menggema melalui pena. Surat-suratnya, yang ditujukan kepada sahabat-sahabat pena di Eropa, menyuarakan keresahan sekaligus harapan tentang ketimpangan peran perempuan di tengah masyarakat feodal Hindia Belanda.

Hari ini, suara itu belum padam. Ia tumbuh dan menjelma dalam wajah-wajah perempuan Indonesia yang terus berjuang menegakkan hak, martabat, dan kesetaraan.

Warisan Pemikiran yang Tak Lekang

Kartini hidup pada masa ketika perempuan dipinggirkan dari pendidikan dan ruang publik. Di usia 12 tahun, ia harus menjalani masa pingitan—tradisi yang memutus akses anak perempuan terhadap dunia luar. Namun, alih-alih tunduk, ia membalas keterkungkungan itu dengan membaca dan menulis. Melalui surat-suratnya, ia menyingkap kegetiran yang dirasakan banyak perempuan pribumi.

“Apakah tidak ada jalan lain untuk membuat kaum perempuan berdiri setara dengan laki-laki selain pendidikan?” tulisnya dalam salah satu surat kepada Abendanon, yang kemudian dihimpun dalam buku Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).

Warisan itu bukan sekadar cerita. Ia menjadi semacam api kecil yang terus menyala dalam semangat perempuan di berbagai lini kehidupan: dari ruang kelas hingga ruang dewan, dari dapur kecil di desa terpencil hingga panggung politik nasional.

Kartini Masa Kini

Hari ini, suara Kartini terpantul dalam sosok-sosok seperti Sri Mulyani, yang menembus dominasi laki-laki di dunia ekonomi dan menjadi Menteri Keuangan terlama dalam sejarah republik. Ia juga hadir dalam upaya Najwa Shihab membangun ruang diskusi kritis di media, atau dalam gerakan perempuan akar rumput di Wamena yang memperjuangkan hak atas tanah dan kehidupan yang lebih layak.

Namun, perjuangan itu belum selesai.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 mencatat, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan masih berada di angka 55 persen, jauh tertinggal dari laki-laki yang mencapai 84 persen. Sementara itu, angka kekerasan terhadap perempuan justru meningkat, mencapai lebih dari 470.000 kasus dalam laporan Komnas Perempuan tahun 2023.

“Kesetaraan bukan hanya soal angka, tetapi tentang pengakuan terhadap pilihan dan kapasitas perempuan,” ujar Anita Wahid, aktivis perempuan dan pegiat literasi digital. Menurutnya, banyak perempuan yang masih harus memilih antara karier dan keluarga karena norma sosial yang belum berpihak.

Dari Surat ke Media Sosial

Jika dahulu Kartini menulis untuk menyampaikan keresahan, kini perempuan berbicara melalui berbagai kanal digital. Di media sosial, mereka menyuarakan isu body shaming, kekerasan seksual, hingga kesenjangan upah. Tagar-tagar seperti #SuarakanPerempuan dan #GerakBersama menjadi ruang virtual perlawanan sekaligus solidaritas.

Bagi banyak perempuan muda, Kartini bukan sekadar tokoh sejarah, melainkan simbol keberanian untuk mempertanyakan ketimpangan yang dibungkus adat dan budaya.

“Bagi saya, Kartini adalah pengingat bahwa berpikir kritis dan bersuara itu penting. Ia memberi kami legitimasi untuk terus melawan diskriminasi, sekecil apa pun bentuknya,” kata Meutia Sari (23), mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang aktif dalam komunitas feminis kampus.

Meneruskan Nyala, Menyulam Asa

Perjalanan Kartini bukan jalan yang selesai. Ia adalah benang merah yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Tantangannya berubah, tetapi semangatnya tetap: membuka ruang, mencerdaskan perempuan, dan meneguhkan hak untuk memilih jalan hidup sendiri.

Di Jepara, tempat kelahiran Kartini, nyala itu masih dijaga. Di Museum RA Kartini, pengunjung dari berbagai daerah datang tak sekadar untuk mengenang, tetapi juga mencari inspirasi. Di ruang pamer itu, surat-surat Kartini dibingkai seperti pusaka. Namun, lebih dari artefak sejarah, surat-surat itu adalah cermin. Ia bertanya kepada setiap pembacanya: Apakah kita masih melanjutkan perjuangan ini? (IMR/D2)

(Baca juga: Wilayah dengan Tenaga Profesional Perempuan Terbanyak, Jakarta tidak Termasuk)

Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.

Tags: KesetaraanlarasWanita

Related Posts

Cara Menjaga Keamanan Data Pribadi di Internet Versi Survei APJII 2025
Humaniora

Cara Menjaga Keamanan Data Pribadi di Internet Versi Survei APJII 2025

13 August 2025
Judul 10 Negara Pemain Judi Online Terbanyak 2025
Humaniora

10 Negara Pemain Judi Online Terbanyak 2025

13 August 2025
Tingkat Pengangguran di Negara ASEAN 2024-2025, Indonesia di Posisi Atas
Humaniora

Tingkat Pengangguran di Negara ASEAN 2024-2025, Indonesia di Posisi Atas

11 August 2025
Indonesia Jadi Negara Pengguna TikTok Terbanyak di Dunia 2025
Humaniora

Indonesia Jadi Negara Pengguna TikTok Terbanyak di Dunia 2025

8 August 2025
Potret Terbaru Penetrasi Internet di Indonesia 2025 Pulau Jawa Tertinggi, Maluku-Papua Terendah
Humaniora

Potret Terbaru Penetrasi Internet di Indonesia 2025: Pulau Jawa Tertinggi, Maluku-Papua Terendah

8 August 2025
Persentase Penduduk Miskin Indonesia Maret 2025 Turun Jadi 8,47%
Humaniora

Persentase Penduduk Miskin Indonesia Maret 2025 Turun Jadi 8,47%

7 August 2025
Next Post
Sambut Hari Bumi, PLN PUSMANPRO Sukses Energize PLTS dan Jaringan Listrik di Desa Pahepa dan Tapile, Sulawesi Utara

Sambut Hari Bumi, PLN PUSMANPRO Sukses Energize PLTS dan Jaringan Listrik di Desa Pahepa dan Tapile, Sulawesi Utara

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mayoritas Publik Khawatir terhadap Penulisan Ulang Sejarah Indonesia
Politik

Mayoritas Publik Khawatir terhadap Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

13 August 2025
Cara Menjaga Keamanan Data Pribadi di Internet Versi Survei APJII 2025
Humaniora

Cara Menjaga Keamanan Data Pribadi di Internet Versi Survei APJII 2025

13 August 2025
Judul 10 Negara Pemain Judi Online Terbanyak 2025
Humaniora

10 Negara Pemain Judi Online Terbanyak 2025

13 August 2025
Tingkat Pengangguran di Negara ASEAN 2024-2025, Indonesia di Posisi Atas
Humaniora

Tingkat Pengangguran di Negara ASEAN 2024-2025, Indonesia di Posisi Atas

11 August 2025
Manchester United Masih Jadi Juara Community Shield Terbanyak, Crystal Palace Angkat Trofi 2025
Sports

Manchester United Masih Jadi Juara Community Shield Terbanyak, Crystal Palace Angkat Trofi 2025

11 August 2025
Penanganan Korupsi di Indonesia 2025, KPK Selamatkan Rp394,2 Miliar Uang Negara
Politik

Penanganan Korupsi di Indonesia 2025, KPK Selamatkan Rp394,2 Miliar Uang Negara

10 August 2025

Categories

  • Berita
  • Bisnis
  • Ekonomi
  • FinTech
  • Global
  • Hiburan
  • Humaniora
  • Politik
  • Sports
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Tim Kami
  • Iklan
  • Pedoman Pemberitaan
  • Karier

© 2025 Dataloka - Jelajahi Dunia dengan Data. Supported by Ersen Media.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan

© 2025 Dataloka - Jelajahi Dunia dengan Data. Supported by Ersen Media.