Nilai ekspor batik Indonesia 2024 mencatatkan rekor terendah dalam 10 tahun terakhir. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian dan Badan Pusat Statistik (BPS), total ekspor batik tahun ini hanya mencapai US$164,41 juta dengan volume sebesar 6,67 ribu ton.
Jika ditarik ke belakang, performa ekspor batik Indonesia terus menunjukkan tren fluktuatif. Pada 2015, nilai ekspor batik masih berada di angka US$353,21 juta dengan volume 19,36 ribu ton.
Namun, sejak saat itu kinerja ekspor cenderung menurun. Tahun 2017 misalnya, nilai ekspor turun ke US$260,54 juta, sementara pada 2019 sempat naik menjadi US$282,64 juta.
Pandemi Covid-19 memperburuk kinerja ekspor batik. Tahun 2020, nilai ekspor turun drastis menjadi US$205,65 juta.
Meski sempat membaik pada 2021 dan 2022 dengan capaian US$238,96 juta dan US$268,64 juta, tren penurunan kembali berlanjut. Pada 2023, nilai ekspor hanya sebesar US$164,95 juta, dan tahun 2024 justru merosot lagi menjadi US$164,41 juta. (RK/D-1)
(Baca: 10 Provinsi dengan Industri Batik Terbanyak di Indonesia per Juli 2024)