Toko emas tradisional masih menjadi andalan utama masyarakat Indonesia dalam bertransaksi emas. Berdasarkan survei terbaru Snapcart yang dilakukan pada Mei 2025, sebanyak 37% responden menyatakan lebih memilih tempat konvensional ini untuk membeli dan menjual emas.
Temuan ini menempatkan toko emas tradisional di posisi teratas, disusul oleh butik emas dengan 25%, lalu pegadaian sebesar 23%. Pilihan lain yang juga disebut, meski lebih sedikit, yakni toko perhiasan modern (9%), bank (5%), dan kategori lainnya (1%).
Snapcart juga mencatat bahwa 78% responden lebih memilih membeli emas batangan dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam), menunjukkan dominasi merek tersebut di pasar. Angka ini mencerminkan tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi terhadap reputasi dan kualitas produk Antam di industri emas nasional.
Sementara itu, masing-masing 5% responden memilih merek Emas UBS dan Lotus Archi sebagai alternatif.
Di sektor emas digital, platform Treasury menjadi pilihan utama dengan 32% responden. Pegadaian Digital berada di posisi kedua dengan 26%, disusul oleh DANA eMas sebesar 15%.
Survei dilakukan secara daring terhadap 1.212 responden dari berbagai wilayah di Indonesia, memberikan potret preferensi masyarakat terhadap bentuk transaksi emas, baik fisik maupun digital. (NKR/D-1)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.