Dataloka.id
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Inflasi Indonesia Maret 2025 Mencapai 1,03 Persen, Waspadai Risiko Deflasi dan Krisis Konsumsi

Inflasi tahunan Indonesia per Maret 2025 berada di angka 1,03 persen. Ini merupakan persentase terendah jika dibandingkan dengan tiga tahun terakhir di bulan yang sama. Namun, lonjakan inflasi bulanan dan sinyal deflasi di beberapa wilayah mengindikasikan potensi krisis konsumsi yang perlu diwaspadai.

by Imam Fachdrian Rachmat
22 April 2025
in Ekonomi
Cek Lokasi ATM Pecahan 10.000 & 20.000 di Jabodetabek untuk Penukaran Uang Lebaran

Ilustrasi rupiah. (Sumber: Pexels/Robert Lens)

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah mencatat tren penurunan selama hampir satu tahun, inflasi nasional kembali menunjukkan gejala pergeseran. Pada Maret 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan (year-on-year/YoY) sebesar 1,03 persen, disertai inflasi bulanan (month-to-month/MtM) yang melonjak hingga 1,65 persen. Jika angka YoY menandakan stabilitas harga, maka kenaikan tajam secara MtM justru menjadi sinyal awal tekanan harga yang berpotensi meluas dalam waktu dekat.

Dibandingkan Maret 2024 (3,05 persen) dan Maret 2023 (4,97 persen), inflasi tahunan tahun ini tampak sangat rendah. Namun inflasi bulanan yang tinggi mengindikasikan dinamika harga yang mulai bergeser, terutama akibat periode konsumsi tinggi Ramadan dan Idul Fitri.

READ ALSO

Realisasi Penyaluran Tunjangan Profesi Guru ASN per 31 Agustus 2025 Berdasarkan Wilayah

65 Kampung Nelayan Merah Putih Tersebar di 25 Provinsi (3 September 2025)

Tekanan Bulanan dari Energi dan Bahan Makanan

Sumber utama kenaikan inflasi bulanan Maret 2025 datang dari kelompok energi, yang mencatat inflasi MtM hingga 12,51 persen dan menyumbang 1,17 persen terhadap inflasi nasional. Komoditas seperti tarif listrik dan bahan bakar rumah tangga mendominasi lonjakan ini.

Kelompok bahan makanan pun tak kalah signifikan. Dengan inflasi MtM sebesar 1,64 persen, bahan makanan seperti beras, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, dan ikan segar menjadi pendorong utama inflasi. BPS mencatat, kelompok ini menyumbang 0,34 persen terhadap inflasi bulanan nasional.

Sementara itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga menunjukkan tekanan inflasi yang konsisten, baik secara YoY (8,71 persen) maupun MtM (0,95 persen), didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan dan jasa perawatan pribadi.

Inflasi Inti Relatif Stabil, Tapi Tekanan Tetap Ada

Inflasi komponen inti tercatat sebesar 2,48 persen YoY, lebih tinggi dari headline inflation. Komponen ini merefleksikan tekanan harga yang tidak bersifat musiman, seperti pendidikan, kesehatan, dan jasa rumah tangga. Meski stabil, tren naik ini tetap menjadi sinyal bahwa daya beli masyarakat bisa terus tergerus jika tekanan harga menyebar lebih luas.

Sebaliknya, komponen harga yang diatur pemerintah mencatat deflasi YoY sebesar -3,16 persen, dan energi bahkan mencatat deflasi tahunan sebesar -8,41 persen, meskipun secara bulanan angkanya naik tajam. Ini menunjukkan bagaimana kebijakan fiskal seperti subsidi energi dan intervensi tarif masih efektif menahan laju harga—meski mungkin tidak bertahan lama.

Ketimpangan Wilayah: Inflasi Ekstrem di Papua Pegunungan

Disparitas inflasi antarwilayah masih nyata. Papua Pegunungan mencatat inflasi tahunan tertinggi secara nasional, yakni 8,05 persen, jauh di atas rata-rata nasional. Sementara itu, Provinsi Papua Barat mengalami deflasi YoY sebesar -0,23 persen, dan Kabupaten Muko Muko mencatat deflasi daerah terdalam sebesar -0,83 persen.

Perbedaan ini tidak hanya mencerminkan faktor geografis dan logistik, tetapi juga ketimpangan pasokan, ketergantungan terhadap komoditas tertentu, dan efektivitas kebijakan daerah. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memperlebar kesenjangan harga antarwilayah, sekaligus mempersulit strategi pengendalian inflasi nasional.

Risiko Deflasi: Stabilitas Harga yang Semu?

Meski inflasi YoY tampak terkendali, rendahnya angka tersebut menyimpan risiko tersendiri. Jika tekanan harga terus melemah hingga memasuki zona negatif, Indonesia bisa menghadapi ancaman deflasi—penurunan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus. Ini bukan pertanda baik bagi ekonomi karena deflasi kerap disertai dengan menurunnya konsumsi rumah tangga, stagnasi investasi, dan perlambatan aktivitas ekonomi.

Fenomena ini mulai tampak di beberapa wilayah, seperti Papua Barat, Bengkulu, dan beberapa kota di Jawa dan Sumatera, yang mencatat inflasi mendekati nol atau bahkan negatif. Jika terus berlanjut, deflasi bisa memicu tanda bahaya karena  pelaku usaha akan menahan produksi karena permintaan lemah, tenaga kerja dikurangi, dan masyarakat semakin menunda konsumsi.

Antisipasi Kebijakan

Bank Indonesia dan pemerintah pusat perlu mencermati dinamika inflasi ini secara seksama. Kenaikan harga pada komoditas tertentu tidak selalu berarti tekanan inflasi jangka panjang, namun tren deflasi di beberapa daerah tidak boleh diabaikan. Kombinasi di antara kebijakan moneter yang adaptif dan intervensi fiskal yang terarah sangat dibutuhkan, terutama untuk menjaga daya beli dan kelancaran distribusi barang pokok. Tanpa intervensi yang tepat, lonjakan harga sesaat dapat mengganggu stabilitas makro yang selama ini sudah mulai terkendali. (IMR/D-2)

(Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Saham KLBF, ASII, dan INDF)

Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.

Tags: DeflasiekonomiIndonesiaInflasilaras

Related Posts

Realisasi Penyaluran Tunjangan Profesi Guru ASN Berdasarkan Wilayah per 31 Agustus 2025
Ekonomi

Realisasi Penyaluran Tunjangan Profesi Guru ASN per 31 Agustus 2025 Berdasarkan Wilayah

24 September 2025
65 Kampung Nelayan Merah Putih Tersebar di 25 Provinsi (3 September 2025)
Ekonomi

65 Kampung Nelayan Merah Putih Tersebar di 25 Provinsi (3 September 2025)

20 September 2025
10 Negara dengan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi 2025, Libya Memimpin
Ekonomi

10 Negara dengan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi 2025, Libya Memimpin

13 September 2025
10 Mata Uang Terlemah di Dunia 2025 per September
Ekonomi

10 Mata Uang Terlemah di Dunia 2025 per September

12 September 2025
Pemerintah Salurkan Rp200 Triliun Uang Negara ke Bank Himbara
Ekonomi

Pemerintah Salurkan Rp200 Triliun Uang Negara ke Bank Himbara

13 September 2025
Daftar UMP Indonesia 2025 Berdasarkan Provinsi
Ekonomi

Daftar UMP Indonesia 2025 Berdasarkan Provinsi

9 September 2025
Next Post
Jumlah Perpustakaan di Indonesia 2024 yang Terakreditasi

Jumlah Perpustakaan di Indonesia 2024 yang Terakreditasi

Comments 1

  1. Pingback: IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat, Cek Rekomendasi Saham AKRA, PANI, dan SMGR – Dataloka.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jumlah Penduduk Jawa Barat 2025 Diproyeksikan 50,7 Juta Jiwa, Bogor Terbanyak
Humaniora

Jumlah Penduduk Jawa Barat 2025 Capai 50,7 Juta Jiwa, Bogor Terbanyak

26 September 2025
Hutan Desa Jadi Skema Terbesar Perhutanan Sosial 2024, Capai 1,65 Juta Hektare
Humaniora

Hutan Desa Jadi Skema Terbesar Perhutanan Sosial 2024, Capai 1,65 Juta Hektare

25 September 2025
Garuda Calling, Daftar Pemain Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Keempat
Sports

Garuda Calling, Daftar Pemain Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Keempat

25 September 2025
Luas Perhutanan Sosial di Indonesia 2024 Capai 7,97 Juta Hektare, Kalbar Terluas
Humaniora

Luas Perhutanan Sosial di Indonesia 2024 Capai 7,97 Juta Hektare, Kalbar Terluas

25 September 2025
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini (27–30 September 2025), Newcastle Jamu Arsenal
Sports

Jadwal Liga Inggris Pekan Ini (27–30 September 2025), Newcastle Jamu Arsenal

25 September 2025
Jumlah Penduduk Jakarta 2025 Berdasarkan Kabupaten Kota
Humaniora

Jumlah Penduduk Jakarta 2025 Berdasarkan Kabupaten Kota

24 September 2025

Categories

  • Berita
  • Bisnis
  • Ekonomi
  • FinTech
  • Global
  • Hiburan
  • Humaniora
  • Politik
  • Sports
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Tim Kami
  • Iklan
  • Pedoman Pemberitaan
  • Karier

© 2025 Dataloka - Jelajahi Dunia dengan Data. Supported by Ersen Media.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan

© 2025 Dataloka - Jelajahi Dunia dengan Data. Supported by Ersen Media.