Panjang jalan tol di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat sejak pertama kali dibangun pada 1978. Dalam kurun waktu lebih dari empat dekade, jaringan jalan tol Indonesia terus berkembang untuk mendukung mobilitas dan konektivitas antarwilayah.
Pada periode awal, antara 1978 hingga 2004, panjang jalan tol di Indonesia tercatat sekitar 600,62 km. Setelah itu, pada periode 2005 hingga 2014, panjang jalan tol bertambah sekitar 189,2 km.
Tahun 2015 menjadi titik balik yang signifikan dalam perkembangan panjang jalan tol di Indonesia. Pada tahun tersebut, panjang jalan tol bertambah 132,35 km, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan jalan tol di seluruh tanah air.
Meskipun pada 2016 penambahan panjang jalan tol sedikit lebih lambat dengan tambahan 43,69 km, tetapi pada 2017, panjang jalan tol Indonesia kembali meningkat secara signifikan dengan tambahan 156,5 km.
Kemudian pada 2018, terjadi lonjakan luar biasa dalam perkembangan panjang jalan tol di Indonesia, dengan penambahan 442,6 km. Peningkatan ini terus berlanjut pada 2019, yang mencatatkan penambahan panjang jalan tol Indonesia sebesar 522,88 km.
Di tahun berikutnya, meskipun pandemi covid-19 memberikan tantangan besar bagi banyak sektor, pembangunan jalan tol Indonesia tetap berjalan. Pada 2020, panjang jalan tol Indonesia bertambah 246,12 km. Lalu, pada 2021, penambahan panjang jalan tol tercatat sebanyak 122,84 km pada 2022, panjang jalan tol Indonesia bertambah sekitar 142,11 km.
Tahun 2023 juga mencatatkan peningkatan yang signifikan dalam panjang jalan tol di Indonesia, dengan tambahan 217,78 km. Kemudian pada 2024 hingga Juni, panjang jalan tol di Indonesia tercatat bertambah 76,33 km, meskipun ini sedikit lebih rendah karena beberapa proyek tol masih dalam tahap pembangunan.
Secara keseluruhan, panjang jalan tol di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat sejak 2015. Peningkatan signifikan dalam panjang jalan tol ini telah berkontribusi besar terhadap peningkatan konektivitas antardaerah, mempercepat distribusi barang dan jasa, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. (RK/D-1)