Dataloka.id
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan
No Result
View All Result
Berlangganan
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan
No Result
View All Result
Dataloka.id
No Result
View All Result

Keracunan Massal Siswa di Bogor: Ketika Makanan Bergizi dari Negara Berujung Petaka

Keracunan makanan gratis di Bogor ungkap celah program MBG pemerintah. Simak penyebab, data vendor, dan risiko program makan massal di sekolah.

Imam Fachdrian Rachmat by Imam Fachdrian Rachmat
15 May 2025
in Berita
0
Keracunan Massal Siswa di Bogor: Ketika Makanan Bergizi dari Negara Berujung Petaka

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto bersama tokoh filantropi dunia Bill Gates berkunjung ke SD Jati 03, Jakarta, pada Rabu, 7 Mei 2025, guna meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). (Sumber: BPMI Setpres)

Share on FacebookShare on Twitter

Pagi itu, Selasa, 6 Mei 2025, ruang kelas SDN Kota Bogor ramai seperti biasa. Namun, tak lama setelah jam istirahat pertama, sejumlah siswa mulai mengeluh mual. Beberapa di antaranya terlihat pucat dan memegang perut. Dalam hitungan jam, jumlah yang mengeluh meningkat drastis: dari belasan menjadi ratusan.

Menu makan siang hari itu terdiri dari nasi, telur mata sapi yang disiram saus, tahu kuning, tumis taoge jagung, dan buah jeruk. Makanan ini merupakan bagian dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah sebagai realisasi janji kampanye Presiden pada Pemilu 2024.

You might also like

Jumlah Doktor di Indonesia 2024, Jawa Barat Terbanyak

Jumlah Doktor di Indonesia 2024, Jawa Barat Terbanyak

22 May 2025
Mayoritas Mahasiswa Masih Menyontek, KPK Soroti Integritas di Dunia Pendidikan

Mayoritas Mahasiswa Masih Menyontek, KPK Soroti Integritas di Dunia Pendidikan

22 May 2025

Alih-alih menyehatkan, makanan itu justru membuat 223 siswa dari TK hingga SMA di Kota Bogor keracunan massal. Mereka dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat dengan keluhan serupa: pusing, muntah, hingga diare. Beberapa siswa bahkan harus dirawat inap.

Pemerintah Kota Bogor menetapkan status kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Pemerintah Kota juga langsung menghentikan distribusi makanan MBG secara total.

Program Nasional yang Tergesa-gesa?

Program Makanan Bergizi Gratis merupakan salah satu proyek prioritas nasional yang dimulai pada awal Maret 2025. Tujuannya mulia: meningkatkan gizi siswa dan menekan angka stunting. Namun, eksekusinya di lapangan penuh celah. Pelaksanaan terburu-buru, pengawasan lemah, dan penunjukan penyedia makanan yang minim verifikasi menjadi kombinasi yang mematikan.

Merujuk data pengadaan di laman LPSE Kabupaten Bogor, sekolah yang terdampak dalam kasus ini—termasuk SDN Sukamakmur 04—mengandalkan pasokan makanan dari PT Nutrindo Sehat Bersama, perusahaan katering yang baru berdiri pada akhir 2024. Nilai kontraknya mencapai Rp3,4 miliar. Tidak banyak informasi yang dapat digali dari rekam jejak perusahaan ini.

Hasil Uji Laboratorium: Ada E. coli dan Salmonella

Hasil uji sampel makanan dari Dinas Kesehatan Kota Bogor menyatakan adanya kontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella. Sumber utama dicurigai berasal dari telur ceplok dan tumis taoge yang diolah dalam kondisi tidak higienis. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa sistem distribusi dan penyimpanan makanan MBG belum siap untuk skala besar.

Dalam video berjudul “Wacana Asuransi Ketika Banyak Pelajar Keracunan Makan Bergizi Gratis” yang tayang di kanal YouTube ini, seorang narasumber menyebut adanya upaya dari pemerintah pusat untuk menutupi kelemahan distribusi dengan wacana asuransi pelajar, alih-alih memperbaiki hulu masalah. Ini menunjukkan kecenderungan reaktif, bukan preventif, dalam menangani krisis kesehatan.

Bukan Kasus Tunggal

Keracunan makanan dari program MBG bukan hanya terjadi di Bogor. Dalam tiga bulan terakhir, kasus serupa muncul di sejumlah daerah:

  • Cianjur: 165 siswa keracunan setelah mengonsumsi MBG akhir April 2025.

  • Bandung: 342 siswa SMP Negeri 35 alami gejala keracunan pada awal Mei.

  • Sukoharjo: 40 siswa mengalami gejala serupa pada pekan pertama Mei.

Meski skalanya berbeda, polanya nyaris sama: makanan disuplai dalam jumlah besar oleh penyedia yang tidak transparan, tanpa pengawasan rantai distribusi yang ketat.

Lemahnya Transparansi dan Akuntabilitas

Salah satu masalah utama dari pelaksanaan MBG adalah kurangnya transparansi dalam pemilihan vendor makanan. Dalam banyak kasus, penyedia tidak melalui proses audit kapasitas dan sanitasi yang memadai.

Menurut laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) tahun 2023, sekitar 50 persen kontrak pengadaan makanan di sektor pendidikan dilakukan tanpa verifikasi menyeluruh. Hal ini membuka celah korupsi dan risiko kesehatan serius.

Pemerintah pusat, dalam berbagai kesempatan, menyatakan akan memperbaiki sistem pengadaan. Namun, hingga kini, belum ada peta jalan yang jelas mengenai tata kelola makanan massal untuk anak-anak sekolah di seluruh Indonesia.

Makanan Gratis, tetapi Tidak Aman

Dalam kajian Indonesian Journal of Public Health (2022), disebutkan bahwa pelaksanaan program makan gratis berskala besar membutuhkan:

  1. Protokol higienis yang terstandarisasi nasional,

  2. Pelatihan rutin bagi tenaga dapur dan logistik,

  3. Sistem pengawasan berlapis dari tingkat sekolah, dinas, hingga kementerian,

  4. Transparansi real-time melalui platform digital pengawasan mutu.

Tanpa keempat elemen tersebut, program MBG hanya akan menjadi ladang bencana yang terus berulang.

Gizi Negara yang Masih Rawan

Tujuan mulia program MBG untuk memastikan anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas tidak dapat dipungkiri. Akan tetapi, jalan menuju ke sana dipenuhi dengan tantangan teknis dan etika birokrasi. Pengawasan yang longgar, vendor yang tidak diverifikasi, dan distribusi yang dilakukan asal-asalan membuat makanan yang seharusnya menyehatkan justru berubah menjadi racun bagi generasi masa depan. Alih-alih memberi asuransi sebagai solusi reaktif, pemerintah seharusnya kembali pada akar masalah, yaitu dengan memperbaiki sistemnya, bukan hanya menambal akibatnya. (IMR/D-2)

(Baca Juga: Jumlah Penerima Program Makan Bergizi Gratis Capai 2,05 Juta Orang)

Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.

Tags: larasMBGPrabowo

Related Stories

Jumlah Doktor di Indonesia 2024, Jawa Barat Terbanyak

Jumlah Doktor di Indonesia 2024, Jawa Barat Terbanyak

by Nouvan
22 May 2025
0

Data terbaru dari Sistem Informasi Geografis (GIS) Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri mencatat, Indonesia memiliki 69.209...

Mayoritas Mahasiswa Masih Menyontek, KPK Soroti Integritas di Dunia Pendidikan

Mayoritas Mahasiswa Masih Menyontek, KPK Soroti Integritas di Dunia Pendidikan

by Nouvan
22 May 2025
0

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyoroti rendahnya integritas di lingkungan pendidikan tinggi. Lewat Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024, terungkap...

Jokowi Tegaskan Siap Tunjukkan Ijazah di Pengadilan

Jokowi Tegaskan Siap Tunjukkan Ijazah di Pengadilan

by Nouvan
20 May 2025
0

Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo, menjalani pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada Selasa (20/5/2025). Pemeriksaan tersebut dilakukan...

Jawa Tengah Jadi Provinsi dengan Peserta Pemeriksaan Kesehatan Gratis Terbanyak 2025

Jawa Tengah Jadi Provinsi dengan Peserta Pemeriksaan Kesehatan Gratis Terbanyak 2025

by Nouvan
19 May 2025
0

Hingga 12 Mei 2025, sebanyak 4,95 juta warga Indonesia tercatat telah mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah. Berdasarkan...

Next Post
Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program Makan Bergizi Gratis

Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program Makan Bergizi Gratis

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Harta Kekayaan Sherly Tjoanda Berdasarkan LHKPN

Harta Kekayaan Sherly Tjoanda Berdasarkan LHKPN

25 February 2025
Diterpa Badai PHK, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kian Menurun

IHSG Hari Ini: Potensi Koreksi, Saham MDKA hingga PGAS Jadi Pilihan

6 March 2025

Artikel Terpopuler

  • Jumlah Rumah Sakit di Indonesia pada 2019-2023

    Jumlah Rumah Sakit di Indonesia Berdasarkan Kelas (November 2024)

    729 shares
    Share 292 Tweet 182
  • Jumlah Rumah Sakit di Indonesia 2024 Berdasarkan Kepemilikan

    701 shares
    Share 280 Tweet 175
  • 10 Rumah Sakit Terbaik di Kota Semarang, Jawa Tengah

    696 shares
    Share 278 Tweet 174
  • Jumlah Sekolah di Indonesia Menurut Satuan Pendidikan pada Semester I 2024/2025

    696 shares
    Share 278 Tweet 174
  • 7 Rumah Sakit Terbaik di Kota Solo dan Fasilitas Unggulannya

    678 shares
    Share 271 Tweet 170
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Tim Kami
  • Iklan
  • Pedoman Pemberitaan
  • Karier

Copyright © 2024 dataloka.id - supported by Ersen Media.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan

Copyright © 2024 dataloka.id - supported by Ersen Media.