Dataloka.id
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Global

Indonesia tidak Balas Tarif Tambahan dari Amerika Serikat

Pemerintah Indonesia tidak membalas tarif 32 persen dari Amerika Serikat untuk sawit, tekstil, dan alas kaki. Pemerintah fokus pada diplomasi dagang dan stabilitas ekonomi.

by Imam Fachdrian Rachmat
8 April 2025
in Uncategorized
Ilustrasi kebijakan tarif Donald Trump. (Sumber: ChatGPT)

Ilustrasi kebijakan tarif Donald Trump. (Sumber: ChatGPT)

Share on FacebookShare on Twitter

Pemerintah Indonesia memutuskan tidak membalas kebijakan tarif tambahan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap sejumlah komoditas ekspor asal Indonesia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas ekonomi nasional serta mempertahankan hubungan dagang jangka panjang dengan mitra strategis seperti Amerika Serikat.

READ ALSO

Hi-Fella dan Toco Perkuat Ekosistem Franchise Indonesia di IFBC 2025

Prediksi Real Madrid vs Barcelona 26 Oktober 2025, Blaugrana Bidik Rekor Baru di Bernabéu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada awal April 2025, secara resmi menerapkan tarif impor sebesar 32 persen terhadap sejumlah produk dari Indonesia. Tarif tersebut mencakup sektor-sektor utama seperti minyak kelapa sawit, alas kaki, dan tekstil—komoditas yang selama ini menjadi andalan ekspor Indonesia ke pasar global, khususnya ke AS.

Kebijakan ini merupakan bagian dari pendekatan proteksionis Trump dalam rangka melindungi industri dalam negeri Amerika Serikat. Dalam pidato kenegaraannya, Trump menyebut tarif tersebut sebagai langkah strategis untuk mengembalikan lapangan kerja dan memperkuat manufaktur nasional.

Menteri Perdagangan Indonesia Budi Santoso, dalam pernyataan resminya, menyatakan bahwa Indonesia tidak akan mengambil langkah balasan berupa tarif serupa. Pemerintah memilih untuk menempuh jalur diplomasi dagang dan kerja sama bilateral yang konstruktif.

“Kami menghormati keputusan pemerintah AS, tetapi kami juga meyakini bahwa hubungan dagang tidak seharusnya dibangun di atas tindakan yang bersifat saling membalas,” ujar Menteri Perdagangan.

Sikap Indonesia sejalan dengan pendekatan beberapa negara di kawasan, seperti Malaysia, Singapura, dan Australia, yang juga menahan diri untuk tidak membalas kebijakan tarif AS.

Sementara itu, sejumlah negara lain, seperti Kanada, Tiongkok, dan Meksiko, memilih untuk membalas kebijakan tarif tersebut. Kanada, misalnya, memberlakukan tarif balasan sebesar 25 persen terhadap barang-barang asal AS senilai total US$155 miliar.

Tiongkok pun mengambil tindakan serupa dengan mengenakan tarif tambahan sebesar 15 persen pada berbagai produk makanan asal AS serta memasukkan beberapa perusahaan AS ke dalam daftar hitam.

Di dalam negeri, kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha, khususnya yang bergerak di sektor ekspor padat karya. Penurunan daya saing akibat tarif tambahan dikhawatirkan berdampak pada kinerja industri dan penyerapan tenaga kerja.

Meski demikian, pemerintah memastikan akan mengupayakan langkah-langkah mitigasi, termasuk pembukaan pasar alternatif dan pemberian insentif kepada eksportir terdampak. Presiden Prabowo Subianto juga telah menginstruksikan kementerian terkait untuk memperkuat daya saing produk dalam negeri melalui peningkatan kualitas dan efisiensi produksi.

Kebijakan tarif ini menjadi tantangan baru bagi Indonesia dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan dinamika ekonomi global. Pemerintah berharap pendekatan yang moderat dan berbasis kerja sama akan menciptakan ruang dialog yang lebih luas dalam hubungan dagang ke depan. (IMR/D-2)

(Baca juga: 10 Negara dengan Anggaran Pertahanan Terbesar di Dunia 2024, AS Teratas)

Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.

Source: BPMI Setpres
Tags: Donald TrumpekonomieksporImporIndonesialarasPerdagangan

Related Posts

Hi-Fella dan Toco Perkuat Ekosistem Franchise Indonesia di IFBC 2025
Berita

Hi-Fella dan Toco Perkuat Ekosistem Franchise Indonesia di IFBC 2025

3 November 2025
Prediksi Real Madrid vs Barcelona 26 Oktober 2926, Blaugrana Bidik Rekor Baru di Bernabéu
Berita

Prediksi Real Madrid vs Barcelona 26 Oktober 2025, Blaugrana Bidik Rekor Baru di Bernabéu

25 October 2025
Prediksi Manchester United vs Brighton, Ruben Amorim Bidik Kemenangan Ketiga Beruntun di Liga Inggris
Berita

Prediksi Manchester United vs Brighton, Ruben Amorim Bidik Kemenangan Ketiga Beruntun di Liga Inggris

25 October 2025
Prediksi Brentford vs Liverpool di Liga Inggris, The Reds Bidik Kebangkitan Usai Bungkam Frankfurt 5–1
Berita

Prediksi Brentford vs Liverpool di Liga Inggris, The Reds Bidik Kebangkitan

25 October 2025
Prediksi Liverpool vs Manchester United, The Reds Difavoritkan Kembali Bangkit di Anfield
Berita

Prediksi Liverpool vs Manchester United, The Reds Difavoritkan Kembali Bangkit di Anfield

19 October 2025
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso melantik Ketua DPW LDII 2025-2030 Imam Basori
Berita

Muswil X LDII Jakarta Tunjuk Imam Basori Pimpin Kepengurusan Baru

12 October 2025
Next Post
Jumlah Pekerja Migran Indonesia Berdasarkan Jenis Pekerjannya pada Februari 2025

Jumlah Pekerja Migran Indonesia Berdasarkan Jenis Pekerjaannya pada Februari 2025

Comments 1

  1. Pingback: IHSG Dibuka Menguat ke Level 6.270, Sentimen Positif Penundaan Tarif Impor AS – Dataloka.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 Tokoh Penerima Gelar Pahlawan Nasional 10 November 2025, Dari Soeharto hingga Gus Dur
Humaniora

10 Tokoh Penerima Gelar Pahlawan Nasional 10 November 2025, Dari Soeharto hingga Gus Dur

12 November 2025
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2025 Berdasarkan Pulau, Sulawesi Tertinggi
Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2025 Berdasarkan Pulau, Sulawesi Tertinggi

9 November 2025
Jakarta Jadi Provinsi dengan SDM Paling Maju di Indonesia 2025
Humaniora

Jakarta Jadi Provinsi dengan SDM Paling Maju di Indonesia 2025

9 November 2025
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini (8–9 November 2025), Manchester City vs Liverpool-ubah-ukuran-besar
Sports

Jadwal Liga Inggris Pekan Ini (8–9 November 2025), Manchester City vs Liverpool

7 November 2025
Jumlah Penduduk Yogyakarta Semester I 2025 Capai 3,75 Juta Jiwa, Perempuan Lebih Banyak
Humaniora

Jumlah Penduduk Yogyakarta Semester I 2025 Capai 3,75 Juta Jiwa, Perempuan Lebih Banyak

6 November 2025
10 Negara dengan Deforestasi Terbesar di Dunia 2015–2024 Menurut WRI
Humaniora

10 Negara dengan Deforestasi Terbesar di Dunia 2015–2024 Menurut WRI

6 November 2025

Categories

  • Berita
  • Bisnis
  • Ekonomi
  • FinTech
  • Global
  • Hiburan
  • Humaniora
  • Politik
  • Sports
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Tim Kami
  • Iklan
  • Pedoman Pemberitaan
  • Karier

© 2025 Dataloka - Jelajahi Dunia dengan Data. Supported by Ersen Media.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Berita
  • Ekonomi
  • Politik
  • Sports
  • Humaniora
  • Hiburan

© 2025 Dataloka - Jelajahi Dunia dengan Data. Supported by Ersen Media.