Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total ekspor kopi Indonesia sepanjang Semester I 2025 mencapai 206,66 juta kilogram dengan nilai US$1,13 miliar.
Dari jumlah tersebut, Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia Semester I 2025, dengan nilai ekspor tertinggi mencapai US$190,89 juta atau sekitar 17 persen dari total nilai ekspor kopi nasional.
Di posisi kedua terdapat Belgia dengan nilai ekspor sebesar US$158,88 juta dan volume mencapai 30,31 juta kilogram. Jerman menempati urutan ketiga dengan 16,10 juta kilogram kopi senilai US$84,11 juta.
Sementara itu, negara-negara di Afrika Utara juga menunjukkan kontribusi besar. Aljazair menempati posisi keempat dengan nilai ekspor mencapai US$61,06 juta, diikuti Mesir di urutan kelima sebesar US$82,86 juta.
Dari kawasan Asia, Rusia dan China masing-masing mencatat nilai ekspor US$46,73 juta dan US$51,54 juta. Selain itu, Malaysia turut menjadi pasar penting dengan nilai US$43,76 juta.
Negara Eropa lainnya, seperti Belanda, mencatat ekspor kopi Indonesia senilai US$27,97 juta, sedangkan Vietnam menutup daftar sepuluh besar dengan nilai US$25,72 juta.
Secara keseluruhan, sepuluh negara utama ini menyerap sebagian besar ekspor kopi Indonesia pada Semester I 2025, dengan nilai akumulatif mencapai lebih dari US$768 juta. Adapun ekspor ke negara lainnya tercatat senilai US$360,28 juta. (RK/D-1)
(Baca: Produksi Kopi Indonesia 2024 Tembus 807 Ribu Ton, Tertinggi dalam 10 Tahun)