Perbedaan cara masyarakat mengecek kebenaran berita dapat ditelusuri berdasarkan kelompok usia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Reuters Institute for the Study of Journalism, dua kelompok usia utama—18 hingga 34 tahun dan 35 tahun ke atas—menunjukkan pola preferensi yang berbeda terhadap sumber informasi.
Kedua kelompok usia sama-sama menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap sumber berita kredibel dan situs resmi pemerintah. Sebanyak 36 persen responden muda dan 39 persen kelompok usia tua mengandalkan media berita terpercaya. Sementara itu, 37 persen anak muda menggunakan situs resmi pemerintah sebagai rujukan utama, sedikit lebih tinggi dibandingkan 34 persen pada kelompok usia lebih tua.
Penggunaan mesin pencari untuk verifikasi juga relatif seimbang antara keduanya, yakni di angka 33 persen. Begitu pula dengan situs pemeriksa fakta yang dijadikan rujukan oleh 24 persen kelompok muda dan 25 persen kelompok usia tua.
Namun, preferensi mulai berbeda secara signifikan ketika menyangkut platform digital dan sosial. Media sosial dan platform video digunakan oleh 21 persen responden usia muda, dua kali lipat lebih tinggi dibanding 12 persen dari kelompok lebih tua. Pola serupa terlihat pada penggunaan chatbot berbasis AI, yang digunakan oleh 13 persen anak muda dibanding hanya 7 persen dari kelompok usia tua.
Sementara itu, sumber informasi lain seperti komentar pengguna lain, Wikipedia, dan teman dekat menunjukkan selisih tipis. Misalnya, komentar orang lain digunakan oleh 22 persen kelompok muda dan 17 persen kelompok tua; Wikipedia oleh 18 persen dan 17 persen; serta orang yang dikenal pribadi oleh 19 persen dan 20 persen.(NKR/D-1)
(Baca : 30 Persen Pernikahan di Jakarta Berakhir Cerai Sepanjang 2024)
Download aplikasi Dataloka.id di Android sekarang untuk akses informasi berbasis data yang akurat dan terpercaya.
Download aplikasinya di sini.
Atau gabung di WA Channel Dataloka.id untuk update data terbaru, di sini.