Data yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU) pada 2023 memberikan gambaran yang menarik tentang kondisi demokrasi di kawasan Asia Tenggara. Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa tingkat demokrasi di antara negara-negara ASEAN sangat beragam.
Malaysia berhasil menempati posisi puncak dengan skor indeks demokrasi sebesar 7,29 poin. Hasil ini menempatkan Malaysia sebagai negara dengan tingkat demokrasi paling tinggi di kawasan ASEAN.
Di posisi kedua dan ketiga, terdapat Timor Leste dan Filipina. Kedua negara ini juga menunjukkan skor indeks demokrasi yang cukup tinggi di kawasan ASEAN, yang mengindikasikan adanya perkembangan positif dalam sistem politik mereka.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar di ASEAN, berada di posisi tengah dengan skor 6,53 poin pada tahun lalu. Posisi Indonesia diikuti Thailand di tempat kelima dengan skor indeks demokrasi sebesar 6,35 poin.
Di sisi laiin, Singapura, meskipun memiliki perkembangan ekonomi yang pesat, skor indeks demokrasinya relatif rendah bila dibandingkan dengan negara-negara tetangganya. Pada 2023, skor indeks demokrasi Singapura sebesar 6,18 poin. Lalu, Kamboja berada di posisi yang jauh lebih rendah dengan skor 3,05 poin. Skor ini menunjukkan bahwa sistem politik di Kamboja cenderung lebih otoriter.
Kemudian, Myanmar menjadi negara dengan skor indeks demokrasi terendah di ASEAN. Hal ini tidak mengherankan mengingat situasi politik yang tidak stabil di negara tersebut. Pada tahun lalu, skor indeks demokrasi negara ini hanya 0,85 poin.
Adapun EIU mengukur skor dalam indeks demokrasi ini dengan menggunakan skala 1 sampai 10 poin. EIU mengklasifikasikan skor indeks demokrasi negara atau wilayah menjadi empat kategori, yaitu demokrasi penuh (8-10 poin), demokrasi cacat (6-8 poin), rezim hibrida (4-6 poin), dan rezim otoriter (0-4 poin). (RK/D-1)
(Baca: Data Usia Kemerdekaan Negara di Asia Tenggara (ASEAN) pada 2024)
Comments 4