Indonesia mencatat 2.107 kejadian bencana alam sepanjang 2024. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), angka ini menurun 60,98 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 5.400 kejadian. Penurunan tersebut sekaligus menempatkan jumlah bencana alam pada 2024 sebagai yang terendah kedua dalam satu dekade terakhir.
Secara tren, kejadian bencana alam di Indonesia meningkat tajam sejak 2016 hingga mencapai puncaknya pada 2021 dengan 5.402 kejadian. Setelah itu, jumlah bencana mulai turun pada 2022, namun kembali melonjak pada 2023 sebelum akhirnya mengalami penurunan signifikan tahun ini.
Dalam 10 tahun terakhir, jumlah bencana alam terendah terjadi pada 2015, yakni sebanyak 1.694 kejadian.
Pada 2024, banjir menjadi jenis bencana paling dominan dengan 1.088 kejadian. Diikuti oleh cuaca ekstrem yang mencatat 455 kejadian, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 337 kejadian.
Sementara itu, bencana alam berupa tanah longsor tercatat sebanyak 135 kejadian, disusul kekeringan dengan 54 kejadian. Adapun bencana gempa bumi terjadi sebanyak 19 kali, gelombang pasang dan abrasi sebanyak 14 kali, serta erupsi gunung api tercatat lima kali. (NKR/D-1)
(Baca: Jumlah Bencana Alam di Indonesia 2024 Berdasarkan Jenisnya)
Penulis: Nouvan K Ramadhan
Editor: Raka Maheswara