Shin Tae-yong resmi berpisah dengan Tim Nasional (Timnas) Indonesia. PSSI mengumumkan pemecatan pelatih asal Korea Selatan itu pada Senin (6/1/2025). Keputusan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Pemecatan ini menandai berakhirnya masa bakti Shin yang dimulai sejak Januari 2020.
Shin Tae-yong adalah figur penting dalam perjalanan Timnas Indonesia beberapa tahun terakhir. Ia memimpin Timnas senior Indonesia dalam 57 pertandingan. Di bawah kepemimpinannya, sejumlah pencapaian berhasil diraih, termasuk menjadi runner-up Piala AFF 2020, serta mengantarkan Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-23.
Lahir di Yeongdeok, Korea Selatan, pada 11 Oktober 1970, Shin Tae-yong bukanlah sosok asing di dunia sepak bola internasional. Ia dikenal sebagai pemain sekaligus pelatih yang pernah menorehkan tinta emas. Shin merupakan satu-satunya figur yang berhasil memenangkan Liga Champions Asia—sebelumnya dikenal sebagai Kejuaraan Klub Asia—baik sebagai pemain maupun pelatih.
Karier sepak bola Shin dimulai usai ia menyelesaikan pendidikan di Yeungnam University. Pada 1992, ia bergabung dengan Ilhwa Chunma, kini bernama Seongnam Ilhwa Chunma. Di musim debutnya, ia langsung mencuri perhatian dengan meraih penghargaan Pemain Muda Terbaik K-League.
Sebagai pemain, Shin Tae-yong dikenal produktif. Dalam 401 pertandingan bersama Ilhwa Chunma, ia mencetak 99 gol dan 68 assist. Prestasinya semakin lengkap dengan tiga gelar juara K-League berturut-turut pada 1993 hingga 1995. Pada 1995, ia terpilih sebagai Pemain Terbaik K-League dan membawa timnya menjuarai Kejuaraan Klub Asia.
Setelah lebih dari satu dekade bermain di Korea Selatan, Shin pindah ke Queensland Roar di Australia pada 2004. Namun, cedera pergelangan kaki memaksanya pensiun setahun kemudian. Keputusan ini membawa Shin meniti karier baru sebagai pelatih.
Perjalanan kepelatihan Shin dimulai pada 2005 sebagai asisten pelatih di Brisbane Roar. Ia kemudian kembali ke Korea Selatan dan memimpin Seongnam Ilhwa sebagai pelatih kepala pada 2009 hingga 2012. Di level internasional, kariernya dimulai sebagai asisten pelatih timnas Korea Selatan pada 2014. Ia kemudian melatih tim U-23, U-20, dan akhirnya timnas senior Korea Selatan.
Shin Tae-yong mencuri perhatian dunia pada Piala Dunia 2018. Sebagai pelatih kepala, ia memimpin Korea Selatan mengalahkan juara bertahan Jerman dengan skor 2-0 di babak penyisihan grup. Kemenangan ini menjadi salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Piala Dunia.
Pada 2020, Shin Tae-yong memulai petualangan baru bersama Timnas Indonesia. Ia dipercaya menangani tim senior, U-19, dan U-23. Meski menghadapi berbagai tantangan, Shin berhasil membawa perubahan signifikan pada performa tim Garuda.
Namun, kebersamaan Shin dengan Timnas Indonesia harus berakhir pada Januari 2025. Keputusan PSSI untuk memutus kerja sama ini menjadi akhir perjalanan seorang pelatih yang telah memberikan kontribusi besar bagi sepak bola Indonesia.
Di luar lapangan, Shin Tae-yong adalah seorang suami dan ayah. Ia menikah dengan Cha Young-ju dan memiliki dua anak, Shin Jae-won dan Shin Jae-hyeok. Sosok Shin Tae-yong akan selalu dikenang sebagai pelatih yang membawa harapan baru bagi sepak bola Indonesia, meski perjalanannya bersama Tim Garuda kini telah usai. (RK/D-1)
Karier Shin Tae-yong
Pemain
- Ilhwa Chunma, Korea Selatan (1992-2004)
- Queensland Roar, Australia (2004-2005)
Pelatih
- Queensland Roar (asisten) (2005-2008)
- Seongnam Ilhwa Chunma (2008-2012)
- Korea Selatan (interim) (2014)
- Korea Selatan (asisten) (2014-2017)
- Korea Selatan U-23 (2015-2016)
- Korea Selatan U-20 (2016-2017)
- Korea Selatan (2017-2018)
- Indonesia U-20 (2020-2023)
- Indonesia U-23 (2020-2025)
- Indonesia (2020-2025)
(Baca: Profil Patrick Kluivert, Pelatih Baru Timnas Indonesia)
Comments 1